IMG-LOGO
Home Daerah Andi Harun Komitmen Sukseskan Program MBG, Bangun Dashboard Digital Pantau Ketersediaan Bahan Pangan
daerah | samarinda

Andi Harun Komitmen Sukseskan Program MBG, Bangun Dashboard Digital Pantau Ketersediaan Bahan Pangan

oleh Hasa - 06 November 2025 09:06 WITA
IMG
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, resmikan Dapur SPPG Bugis di Samarinda, dan kunjungan sekola Rabu (5/11/2025).

POLITIKAL.ID - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan komitmennya untuk menyukseskan program Dapur Sekolah Penerima Program Gizi (SPPG) atau MBG (Makan Bergizi Gratis) yang menjadi salah satu prioritas nasional. Ia menyebut, tidak ada pilihan lain bagi pemerintah daerah selain memastikan program tersebut berjalan dengan baik karena manfaatnya langsung dirasakan masyarakat, khususnya peserta didik.

“Program ini adalah program Bapak Presiden. Tidak ada pilihan lain, kita harus sukseskan. Selain itu, program ini memang sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Andi Harun usai peresmian Dapur SPPG Bugis di Samarinda, Rabu (5/11/2025).

Satgas Percepatan dan Kolaborasi Lintas Sektor

Andi Harun mengungkapkan, Pemkot Samarinda telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pelaksanaan MBG. Satgas ini secara intensif berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari TNI, Polri, hingga Badan Gizi Nasional (BGN) Kota Samarinda.

“Saat ini sudah ada 20 dapur yang beroperasi. Namun target kami adalah membangun hingga 73 dapur SPPG agar bisa melayani sekitar 135 ribu siswa di seluruh wilayah Samarinda,” jelasnya.

Menurutnya, pelaksanaan program MBG tidak hanya soal penyediaan makanan bergizi, tetapi juga menyangkut tata kelola yang baik, manajemen yang transparan, serta pengawasan yang berkelanjutan. Karena itu, dibutuhkan sinergi lintas sektor agar seluruh proses, mulai dari penyediaan bahan baku hingga distribusi makanan, bisa berlangsung lancar.

Bangun Dashboard Digital untuk Monitoring

Dalam kesempatan tersebut, Andi Harun juga menjelaskan langkah-langkah digitalisasi pengawasan dapur MBG. Pemkot Samarinda melalui Dinas Kominfo tengah membangun dashboard digital yang akan memantau kondisi setiap dapur secara real time.

“Dashboard ini akan menampilkan data seperti lokasi dapur, ketersediaan stok bahan makanan, dan kondisi operasional. Jadi masyarakat nanti juga bisa melihat, misalnya di dapurnya Bu Fitri hari ini ada stok telur berapa, daging berapa, dan sebagainya,” ungkapnya.

Sistem tersebut, lanjut Andi, akan menjadi instrumen penting dalam menganalisis ketersediaan bahan pangan serta memperkuat mitigasi rantai pasokan. Hal ini dinilai krusial karena sebagian besar bahan pangan pokok Samarinda masih berasal dari luar daerah.

“Kita ingin sistem ini mampu mendeteksi dini kendala di lapangan. Jadi ketika ada potensi kekurangan stok, pemerintah bisa segera melakukan intervensi,” tegasnya.

Tantangan Lapangan dan Pentingnya SDM Berkualitas

Andi Harun mengakui, tantangan di lapangan tidaklah ringan. Setiap dapur SPPG harus mampu melayani antara 1.000 hingga 3.000 siswa setiap harinya. Karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan manajemen yang baik.

“Satu dapur melayani ribuan anak, jadi manajemennya harus bagus. SDM-nya harus terlatih, dan tata kelolanya harus profesional. Selain itu, kolaborasi dengan semua pihak harus terjalin dengan baik agar distribusi makanan ke sekolah-sekolah lancar,” tuturnya.

Dalam kunjungan lapangan tersebut, Andi juga melakukan evaluasi terhadap menu makanan yang disajikan. Ia menilai secara umum pelayanan berjalan lancar dan anak-anak terlihat senang. Namun, ada beberapa catatan kecil yang perlu diperbaiki.

“Tadi kita temukan menu buahnya pisang, padahal nasi sudah jadi sumber karbohidrat. Ke depan mungkin bisa diganti semangka atau buah lain. Tapi secara keseluruhan anak-anak senang dan makanannya enak,” katanya sambil tersenyum.

Dorong Sertifikasi Dapur dan Pelatihan Pengelola

Wali Kota menambahkan, seluruh dapur SPPG di Samarinda harus memiliki sertifikat kelayakan higiene dan sanitasi sesuai standar BGN. Pemerintah daerah, kata Andi, akan mendukung penuh proses pelatihan dan sertifikasi pengelola dapur.

“Kita akan dorong semua dapur mengikuti pelatihan sertifikasi. Koordinasi dengan BGN sudah dilakukan, dan kami siap memfasilitasi agar seluruh dapur memenuhi standar kelayakan,” tegasnya.

Dengan langkah tersebut, Andi berharap pelayanan program Makan Bergizi Gratis di Samarinda tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga menjadi model yang dapat direplikasi oleh daerah lain.

“Ini bukan sekadar program bantuan pangan, tapi bagian dari investasi masa depan anak-anak kita,” pungkasnya.

(*)

Berita terkait