POLITIKAL.ID - Pemerintah Indonesia terus berinovasi dalam mengelola aset negara guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu langkah strategis terbaru adalah pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), sebuah institusi yang berperan penting dalam mengoptimalkan aset negara secara profesional dan transparan.
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menegaskan pentingnya pengelolaan Danantara oleh tenaga profesional yang memiliki keahlian di bidang investasi.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa badan ini bekerja secara efektif, serta terhindar dari intervensi politik yang dapat menghambat tujuan utamanya.
"Pengelolaannya diserahkan kepada profesional-profesional yang memiliki expert (keahlian), yang memiliki jam terbang, yang memiliki track record yang baik," kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/2) dikutip dari CNN.
Danantara memiliki mandat besar dalam mengelola aset negara yang mencapai Rp 15.978 triliun. Dengan dikelola secara strategis dan profesional, aset ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Jokowi pun mengapresiasi langkah pembentukan Danantara, seraya menyebutnya sebagai upaya positif dalam memperkuat ekonomi nasional.
"Kalau saya, saya yang melihat bahwa niat membentuk Danantara ini sangat baik, sangat baik," kata Jokowi.
Namun Ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu enggan berkomentar lebih mengenai BPI Danantara.
"Udah, itu aja dari saya mengenai Danantara. Saya ini Bukan Pemerintah," kata dia.
(*)