IMG-LOGO
Home Daerah Atasi Kemacetan Lalu Lintas Gunung Lingai, Andi Harun: Perlu Ada Intervensi Serius
daerah | samarinda

Atasi Kemacetan Lalu Lintas Gunung Lingai, Andi Harun: Perlu Ada Intervensi Serius

oleh Hasa - 14 Oktober 2025 09:46 WITA
IMG
Wali Kota Andi Harun pimpin Rapat Koordinasi dan Pemaparan Laporan Akhir Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Simpang Gunung Lingai yang digelar di Ruang Rapat Wali Kota Samarinda, Selasa (14/10/2025) siang

POLITIKAL.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mulai mengambil langkah untuk mengurai kemacetan di kawasan padat lalu lintas Jalan DI Pandjaitan, tepatnya di simpang Jalan Gunung Lingai dan Jalan PM Noor, Kecamatan Sungai Pinang. Rencana ini menjadi bukti keseriusan Pemkot dalam menciptakan lalu lintas yang tertib dan lancar di kawasan tersebut.

Langkah strategis itu terungkap dalam Rapat Koordinasi dan Pemaparan Laporan Akhir Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Simpang Gunung Lingai yang digelar di Ruang Rapat Wali Kota Samarinda, Selasa (14/10/2025) siang. Rapat tersebut diinisiasi oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda dan melibatkan berbagai pihak lintas instansi.

Selain dihadiri jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) hingga tingkat kecamatan dan kelurahan, hadir pula Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Kaltim, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim, Satlantas Polresta Samarinda, Subdit Gakkum Ditlantas Polda Kaltim, Badan Pertanahan Nasional (BPN), serta Tim Konsultan yang selama ini melakukan pemantauan dan simulasi rekayasa lalu lintas di titik tersebut.

Wali Kota Samarinda Andi Harun, yang memimpin langsung jalannya rapat, menegaskan bahwa permasalahan di kawasan itu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.

“Jadi intinya, perlu ada intervensi serius terhadap kondisi lalu lintas di Jalan DI Pandjaitan, simpang Gunung Lingai,” tegas Andi Harun.

Menurutnya, kemacetan di kawasan tersebut sudah memasuki tahap yang membutuhkan penanganan terintegrasi. Karena itu, Pemkot membagi langkah solusi ke dalam dua tahap jangka pendek dan jangka panjang.

Dalam waktu dekat, Pemkot Samarinda bersama seluruh pihak terkait akan melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat sekitar. Tujuannya agar perubahan arus lalu lintas nantinya bisa dipahami dan dipatuhi oleh pengguna jalan.

Selain itu, akan dilakukan pemasangan barrier beton di sejumlah titik strategis untuk mengatur arah kendaraan agar lebih tertib dan mengurangi potensi pelanggaran.

“Akan dipasang barrier beton supaya arus kendaraan lebih terarah. Dengan beratnya barrier ini, diharapkan tidak ada lagi yang memindahkan seenaknya,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa rapat lanjutan akan digelar pada pekan depan untuk mematangkan rencana tersebut. Setelah itu, langkah sosialisasi besar-besaran akan segera dijalankan.

“Nanti minggu depan kita akan bertemu kembali untuk memantapkan rencana ini. Selanjutnya kita lakukan sosialisasi secara bersama,” ucapnya.

Selain langkah cepat, Andi Harun juga menekankan pentingnya solusi jangka panjang. Salah satunya adalah rencana pelebaran dua jembatan di Jalan PM Noor, yang menjadi titik penyempitan arus lalu lintas.

Ia menyatakan kesiapannya untuk segera melakukan pembebasan lahan jika BBPJN Kaltim telah memastikan alokasi anggaran pelebaran jalan tersebut.

“Kalau BBPJN siap lebarkan jembatan dan jalan, saya nyatakan siap bebaskan lahan. Sungai mati di jembatan itu juga dulu kita yang urus. Bahkan kalau pun mau diteken minggu depan, saya siap saja,” ujarnya.

Selain BBPJN, Ia juga meminta dukungan dari Dinas PUPR-Pera Kaltim terkait rencana pembangunan jalan lingkar luar (ring road) sebagai solusi jangka panjang mengurai kemacetan di kawasan pusat kota Samarinda. Proyek tersebut dinilai penting untuk mendistribusikan arus kendaraan yang semakin padat seiring pertumbuhan kota.

“Banjir juga ikut berkontribusi terhadap kemacetan. Maka, pembenahan drainase harus jadi bagian dari solusi rekayasa lalu lintas ini,” tegasnya.

Dalam arahannya, Andi Harun juga menjelaskan peran penting pemerintah kecamatan dan kelurahan setempat. Ia meminta agar dilakukan identifikasi lapangan secara menyeluruh terhadap berbagai penyebab kemacetan, termasuk aktivitas pasar tumpah di sekitar simpang Gunung Lingai yang kerap membuat arus kendaraan tersendat.

“Saya juga minta kepada camat dan lurah setempat untuk melakukan identifikasi di lapangan. Terutama terhadap pasar tumpah yang ikut menimbulkan kemacetan di lokasi tersebut,”pungkasnya.

(*)

Berita terkait