IMG-LOGO
Home Advertorial DPRD Samarinda Sarankan Optimalkan Penggunaan CCTV dalam Membantu Menertibkan Anjal dan Gepeng
advertorial | DPRD Samarinda

DPRD Samarinda Sarankan Optimalkan Penggunaan CCTV dalam Membantu Menertibkan Anjal dan Gepeng

oleh La Hasa - 24 Februari 2025 07:55 WITA
IMG
Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Aris Mulyanata

POLITIKAL.ID - DPRD Samarinda mendorong mengoptimalkan penggunaan CCTV di berbagai titik strategis, terutama di area lampu merah untuk mengatasi maraknya anak jalanan (Anjal) dan gembel pengemis (Gepeng) di Kota Tepian.

Dorongan ini sebagaiamana disampaikan Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Aris Mulyanata.

Meski sudah ada aturan yang melarangan pemberian, terutama uang kepada anjal, namun nyatanya masih banyak ditemukan anjal dan gepeng berkeliaran disetiap lampu merah.

Aris menilai tingginya tingkat pemberian uang oleh masyarakat kepada pengemis dan pengamen justru memperparah fenomena tersebut.

Dengan mengoptimalkan penggunaan CCTV di berbagai titik strategis, terutama di area lampu merah, diharapkan dapat membantu mengurangi praktik pemberian uang kepada pengemis dan pengamen.

“Operator CCTV bisa memberikan peringatan langsung kepada masyarakat agar tidak memberikan uang kepada pengemis dan pengamen,” ujarnya.

Inovasi ini bertujuan untuk menciptakan ketertiban yang lebih baik dan mengurangi angka pengemis dan pengamen yang marak di kawasan Samarinda.

Dengan penegakan aturan yang lebih konsisten dan pengawasan yang lebih efektif, diharapkan fenomena ini dapat berkurang secara signifikan, serta memberikan kenyamanan yang lebih bagi seluruh masyarakat Samarinda.

“Saya harap ada pengawasan yang lebih ketat agar hal seperti ini tidak semakin marak di Samarinda,” pungkasnya

Ia memahami bahwa kota ini telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2017, yang melarang pemberian uang kepada para gelandangan dan pengemis.

Namun, kenyataan berkata lain, mereka tetap ada, hadir seperti bayang-bayang yang tak kunjung sirna.

“Perda sudah jelas mengatur larangan ini, tetapi kenyataannya pengemis dan pengamen masih banyak, termasuk tukang bersih kaca di lampu merah yang bahkan bukan berasal dari warga lokal,” tandasnya.

(Adv/*)

Berita terkait