POLITIKAL.ID – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa seluruh buku wajib untuk siswa di sekolah negeri kini ditanggung penuh oleh pemerintah.
Hal ini menjadi Komitmen Pemkot Samarinda terhadap kebijakan pendidikan yang berpihak kepada rakyat. Mulai dari buku paket, LKS, LKPD semuanya gratis.
Andi Harun menyebut buku-buku itu harus disediakan secara gratis oleh pemerintah melalui dana BOS maupun APBD.
“Jenis buku apapun apakah itu referensi utama mata pelajaran, buku paket, LKS, atau LKPD itu gratis, ditanggung oleh pemerintah,” kata Andi Harun.
Ia mengungkapkan bahwa bila dana BOS tidak mencukupi, maka pembiayaan akan dialihkan ke APBD.
Termasuk dengan buku kesehatan siswa yang sebelumnya sempat dijual oleh beberapa sekolah. Padahal, seharusnya buku ini dicetak dan disalurkan gratis oleh Dinas Kesehatan melalui puskesmas ke sekolah-sekolah. Masalah muncul karena jumlah buku yang dicetak tidak mencukupi seluruh siswa, sehingga beberapa sekolah mengambil inisiatif dengan menggandeng pihak ketiga.
“Karena tidak mencukupi ditambah belum adanya aturan resmi, maka ada sekolah yang mencetak sendiri dan menjual dengan harga mahal. Padahal jika dari pemerintah, seharusnya gratis,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa hanya siswa berusia 6 tahun ke bawah yang akan masuk kelas 1 SD yang memerlukan rekomendasi psikolog, dan itu menjadi tanggung jawab orang tua.
“Tes psikologi bukan dilakukan sekolah, melainkan orang tua mereka yang bebas memilih psikolog sesuai kehendak mereka sendiri. Ini di luar campur tangan sekolah,” pungkasnya.
(tim redaksi)