IMG-LOGO
Home Nasional Kementerian Pertanian Akselerasi Kemandirian Pangan Nasional, Ini Langkah yang Dilakukan
nasional | umum

Kementerian Pertanian Akselerasi Kemandirian Pangan Nasional, Ini Langkah yang Dilakukan

oleh Hasa - 09 Oktober 2025 06:02 WITA
IMG
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono

POLITIKAL.ID - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan pentingnya upaya akselerasi dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional dengan pendekatan yang berkelanjutan. Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (8/10).

Sudaryono menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) mengimplementasikan dua strategi utama untuk mencapai tujuan tersebut, yakni intensifikasi dan ekstensifikasi. Pendekatan intensifikasi berfokus pada peningkatan produktivitas lahan yang sudah ada, sementara ekstensifikasi bertujuan untuk memperluas area tanam yang produktif di seluruh wilayah Indonesia.

Menurutnya, sektor pertanian harus dijalankan dengan strategi jangka panjang, agar kebutuhan pangan Indonesia dapat terus terjamin di masa depan.

"Urusan pangan tidak bisa ditunda. Kita tidak bisa menanam ketika lapar, baru bekerja. Karena itu, Kementan menyiapkan strategi jangka panjang agar generasi Indonesia aman pangan," kata Sudaryono.

Sebelumnya, pada 2024 Kementan telah menggalakkan 1,5 juta hektare luas tambah tanam (LTT) dari lahan tadah hujan yang kini dapat ditanami lebih dari sekali dalam setahun. Pada 2025, Kementan juga menargetkan cetak sawah seluas 225 ribu hektare di berbagai wilayah potensial.

Sudaryono mengatakan langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan konsumsi yang terus bertambah.

"Dengan tambahan 1 hingga 2 juta hektare lahan produktif, kita dapat memastikan ketersediaan pangan bagi generasi mendatang. Ini bukan proyek tahunan, tapi investasi strategis bangsa," katanya.

Selain perluasan lahan, Sudaryono juga menekankan pentingnya intensifikasi pertanian melalui pemanfaatan benih unggul, pupuk tepat guna, teknologi irigasi efisien, dan metode kerja modern.

"Produktivitas bisa naik dari dua hal. Pertama, hasil per hektare meningkat. Kedua, frekuensi tanam dalam setahun bertambah. Kalau lahan yang sama bisa panen dua hingga tiga kali, berarti produktivitas nasional meningkat signifikan," tuturnya.

Adapun tujuan akhir dari seluruh kebijakan pertanian Kementan adalah meningkatkan produktivitas nasional dan menyejahterakan petani.

"Kalau produktivitas tinggi, kita tidak tergantung impor, dan petani yang bekerja di lapangan pun hidup lebih sejahtera. Kemandirian pangan tidak hanya berarti cukup makan, tapi juga adil secara ekonomi," kata Sudaryono

Ia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto memberi arahan bahwa setiap komoditas yang masih impor harus dikurangi dan digantikan oleh produksi dalam negeri. Karena itu, Kementan fokus mengembangkan pangan pengganti impor seperti singkong untuk substitusi gandum, serta memperkuat produksi jagung, tebu, dan beras.

(*)

Berita terkait