IMG-LOGO
Home Daerah Koperasi Desa Harus Punya Unit Usaha, Jual Sembako Murah hingga Pangkalan Gas LPG
daerah | samarinda

Koperasi Desa Harus Punya Unit Usaha, Jual Sembako Murah hingga Pangkalan Gas LPG

oleh Hasa - 21 April 2025 12:05 WITA
IMG
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) sekaligus Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Aparatur Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Sudaryono

POLITIKAL.ID - Pemerintah di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto terus mematangkan pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) sekaligus Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Aparatur Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Sudaryono mengatakan mengatakan Presiden Prabowo ingin agar Koperasi Desa (Kopdes) tidak hanya dibangun begitu saja, tapi harus juga ada kegiatan usahanya.

“Koperasi Desa Merah Putih ini yang menjadi keinginan presiden adalah jangan bikin koperasi kemudian dibiarkan seenaknya. Biasanya nggak jalan. Maka sudah ada beberapa dipikirkan,” kata Sudaryono.

Ia mengatakan, Presiden Prabowo ingin agar Kopdes Merah Putih mempunyai enam unit usaha, mulai dari klinik desa, apotek desa, sembako, cold storage, hingga penyaluran pupuk subsidi. 

Agar hal tersebut bisa berjalan, Sudaryono mengatakan Kopdes Merah Putih harus diberikan mandat atau perintah untuk menjalankan unit usaha yang bersifat wajib.

“Salah satu yang kita usulkan adalah Koperasi Desa Merah Putih diberi mandat atau diberi perintah. Jadi gini kalau misalnya ada koperasi kemudian remukan dewe-dewe (sendiri-sendiri) usahanya, biasanya nggak jalan. Nah, maka harus ada kegiatan usaha wajib, misalnya contoh jadi pengajar pupuk subsidi misalnya, itu kan jalan ya. Kemudian jadi penyalur sembako yang harganya murah, minyak goreng murah, gula murah, beras murah, kemudian gas melon juga sama. Jadi termasuk menjadi pangkalan gas LPG,” jelas Sudaryono.

Sudaryono menerangkan, Prabowo juga ingin agar rakyat dapat mengakses harga kebutuhan pokok dengan murah. Menurut dia, Kopdes Merah Putih bisa menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam upaya menyediakan harga pangan yang murah.

“Ini maunya Pak Presiden bagaimana negara itu dengan rakyatnya itu nggak jauh, nggak lewat si ini, si itu. Itulah kenapa Bulog nggak tuku (beli) beras lagi. Karena nek (kalau) Bulog tuku beras, pemerintah, Bulog ketemunya karo (sama) pengusaha, tidak sama petani. Minyak goreng itu kan ada yang Rp 15.700 dijual, di pasaran Rp 17.000. Nah kita ingin bagaimana Koperasi Desa Merah Putih berarti menjadi kepanjangan tangan bagaimana negara menyediakan kebutuhan pokok dengan harga yang baik,” terang Sudaryono.

(*)

Berita terkait