IMG-LOGO
Home Advertorial Kota Samarinda Dapat Apresiasi dari Kementan Terkait Bekas Tambang Disulap Jadi Kawasan Pertanian
advertorial | umum

Kota Samarinda Dapat Apresiasi dari Kementan Terkait Bekas Tambang Disulap Jadi Kawasan Pertanian

oleh VNS - 24 April 2025 15:38 WITA
IMG
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menerima kunjungan dari Kementerian Pertanian RI, Kamis (24/4/2025). (ist)

POLITIKAL.ID - Ketika sebagian besar wilayah bekas tambang di Indonesia menyisakan persoalan lingkungan yang pelik, Kota Samarinda memilih jalur berbeda. Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda mengambil langkah mencengangkan dengan menyulap lahan-lahan eks tambang menjadi kawasan pertanian produktif sebagai bagian dari strategi jangka panjang menuju swasembada pangan perkotaan.


“Dari bekas tambang menjadi ladang pangan—ini bukan hanya soal bertani, tapi soal mewariskan masa depan yang lebih hijau dan mandiri,” tegas Wali Kota Samarinda, Andi Harun, saat ditemui usai pertemuan dengan Kementerian Pertanian RI, Kamis (24/3/2023). Pemerintah Kota Samarinda tengah mempersiapkan pengembangan lahan pertanian seluas 150 hektare.


Lahan ini terdiri atas 100 hektare di Kecamatan Samarinda Utara dan 50 hektare di Palaran, yang sebelumnya merupakan wilayah konsesi tambang batubara. Andi Harun menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari langkah strategis yang lebih luas: membangun ketahanan pangan dari kawasan urban.


“Kami ingin menghapus stigma bahwa lahan eks tambang hanya akan menjadi beban lingkungan. Sebaliknya, kami buktikan bahwa dengan intervensi yang tepat, lahan tersebut bisa disulap menjadi sumber kehidupan baru,” katanya.


Upaya ini juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Samarinda telah ditetapkan sebagai penerima Program Optimasi Lahan Nasional untuk lahan seluas 440 hektare. Program ini meliputi perbaikan jaringan irigasi, distribusi benih unggul, pupuk bersubsidi, hingga bantuan alat mesin pertanian (alsintan).


“Target kami jelas, yaitu meningkatkan produktivitas dari 3 ton menjadi 5 ton per hektare dan frekuensi tanam dari sekali menjadi tiga kali dalam setahun. Modernisasi adalah kunci,” ujarnya.


Andi Harun menekankan bahwa upaya ini bukan proyek sesaat, melainkan investasi jangka panjang demi kedaulatan pangan yang berkelanjutan.


“Kami tidak ingin setengah hati. Seluruh kendala teknis akan kami selesaikan secara bertahap. Ketahanan pangan bukan proyek musiman, ini adalah fondasi kota yang ingin tumbuh mandiri dan berdaya,” tegasnya.


Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi Nashwari, yang hadir dalam pertemuan tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah inovatif Pemkot Samarinda.


“Kami melihat komitmen luar biasa dari Samarinda. Meskipun statusnya kota, semangat mereka membangun ketahanan pangan seperti di desa. Ini inspiratif dan patut dicontoh oleh daerah lain,” ungkapnya.


(Adv)