POLITIKAL.ID - Kremlin mengungkapkan bahwa aliansi militer NATO kini secara de facto terlibat dalam konflik yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Hal ini diungkapkan Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Senin (15/9/2025).
Peskov mengatakan saat ini aliansi tersebut memberikan dukungan langsung dan tidak langsung kepada pemerintah Ukraina
Pernyataan ini disampaikan di tengah terus meningkatnya ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat.
"Dapat dikatakan dengan kepastian mutlak bahwa NATO berperang melawan Rusia," ujar Peskov, dilansir RT, Selasa (16/9/2025).
Rusia menilai bahwa dukungan militer, finansial, dan intelijen yang diberikan oleh negara-negara anggota NATO kepada Ukraina merupakan partisipasi langsung dalam konflik.
Pertikaian antara Rusia dan Ukraina dimulai pada Februari 2022 dan merupakan eskalasi dramatis dari konflik yang telah berlangsung sejak 2014.
Salah satu alasan utama yang dikemukakan Rusia untuk memulai invasi adalah penentangannya terhadap ekspansi NATO ke arah timur dan keinginan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi tersebut, yang dianggap Moskow sebagai ancaman langsung terhadap keamanannya.
Diketahui NATO atau Organisasi Perjanjian Atlantik Utara merupakan aliansi politik dan militer yang didirikan pada tahun 1949 setelah Perang Dunia II.
Tujuan utama berdirinya NATO adalah untuk menjamin kebebasan dan keamanan negara-negara anggotanya melalui cara politik dan militer.
Prinsip inti dari aliansi ini adalah pertahanan kolektif, yang tercantum dalam Pasal 5 perjanjiannya, yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.
Awalnya dibentuk untuk membendung pengaruh Uni Soviet di Eropa, aliansi ini telah berkembang dan kini beranggotakan 32 negara dari Amerika Utara dan Eropa.
(*)