POLITIKAL.ID – Dalam rangka memperingati satu dekade perjalanan Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM), komunitas ini menggelar acara istimewa bertajuk "Sehari di Sungai Karang Mumus", yang diselenggarakan pada Minggu, 21 September 2025.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen refleksi perjuangan komunitas, tetapi juga sebagai ajang untuk melibatkan masyarakat dalam aksi nyata menjaga kebersihan dan kelestarian Sungai Karang Mumus (SKM).
Acara yang digelar di Pangkalan GMSS-SKM, Jalan Abdul Muthalib.
Ketua sekaligus pendiri GMSS-SKM, Misman, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi bentuk komitmen kolektif dalam melestarikan Sungai Karang Mumus (SKM).
“Selama sepuluh tahun ini, kami belajar bahwa menjaga sungai berarti menjaga kehidupan. Tanpa kepedulian masyarakat, semua usaha akan sia-sia,” ujarnya.
Misman yang pada 2023 menerima penghargaan Kalpataru kategori Perintis Lingkungan juga menekankan pentingnya dukungan Pemkot Samarinda. Baginya, kolaborasi bersama pemerintah menjadi kunci keberlanjutan gerakan.
“Kami berterima kasih kepada Pemkot yang terus mendukung langkah kami. Apalagi salah satu pendiri GMSS-SKM adalah Wakil Wali Kota sendiri,” tuturnya.
Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, yang turut hadir sekaligus membuka kegiatan, memberikan apresiasi atas kontribusi komunitas ini. Ia bahkan terjun langsung ke sungai bersama para peserta untuk memungut sampah.
“Sepuluh tahun bukan waktu singkat. Apa yang dilakukan GMSS-SKM adalah bukti nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari kepedulian kecil. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, kami butuh masyarakat, komunitas, hingga pelajar untuk bergerak bersama,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan langkah Pemkot yang telah menyiapkan aturan, fasilitas kebersihan, hingga kapal pengangkut sampah dari SKM. Namun, ia menegaskan bahwa keterlibatan komunitas seperti GMSS-SKM sangat membantu mempercepat perubahan.
“Samarinda yang bersih dan sehat hanya bisa terwujud jika semua pihak ambil bagian,” tegasnya.
(*)