IMG-LOGO
Home Daerah Saefuddin Zuhri: Pemberdayaan UMKM Jadi Kunci Tekan Kemiskinan di Samarinda
daerah | samarinda

Saefuddin Zuhri: Pemberdayaan UMKM Jadi Kunci Tekan Kemiskinan di Samarinda

oleh Hasa - 04 November 2025 07:54 WITA
IMG
Penyaluran bantuan peralatan usaha kepada warga kurang mampu di Aula Kecamatan Samarinda Ulu, Selasa (4/11/2025).

POLITIKAL. ID - Upaya Pemerintah Kota Samarinda untuk menekan angka kemiskinan tidak lagi bertumpu pada bantuan sosial semata. Pemerintah kini mendorong pendekatan baru yang lebih berkelanjutan, yakni dengan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat melalui pengembangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Langkah tersebut diwujudkan lewat kolaborasi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Samarinda, yang menyalurkan bantuan peralatan usaha kepada warga kurang mampu di Aula Kecamatan Samarinda Ulu, Selasa (4/11/2025).

Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zuhri menyebutkan, program pemberdayaan yang dijalankan Baznas sejalan dengan visi pemerintah kota dalam membangun ekonomi kerakyatan berbasis kemandirian.

Ia menegaskan bahwa pemberian bantuan bukanlah bentuk santunan pasif, melainkan strategi jangka panjang untuk mencetak masyarakat produktif.

“Alhamdulillah hari ini Baznas menyerahkan bantuan kepada masyarakat yang berhak menerima. Pemerintah kota memberikan apresiasi setinggi-tingginya, karena dari sinilah kita memulai pengentasan kemiskinan dengan cara memberdayakan,” ujar Saefuddin Zuhri

Pemberdayaan yang Menggerakkan Ekonomi

Menurut Saefuddin, dukungan terhadap pelaku UMKM terbukti menjadi motor penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat bawah. Dengan diberi peralatan dan pendampingan usaha, warga diharapkan bisa menjalankan bisnis secara mandiri tanpa ketergantungan pada bantuan pemerintah.

“Kalau sudah dikasih alat untuk berusaha dan dijalankan dengan sungguh-sungguh, insyaallah ekonomi akan bergerak. Penerima bantuan bisa terangkat ekonominya dan memberi manfaat bagi keluarga maupun lingkungannya,” katanya.

Saefuddin menambahkan, pemerintah kota terus mendorong agar program pengentasan kemiskinan tidak bersifat seremonial, melainkan nyata berdampak pada kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, kolaborasi lintas lembaga seperti dengan Baznas menjadi penting untuk mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem di Samarinda.

Sinergi Pemkot dan OPD

Lebih lanjut, Saefuddin menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan merupakan tanggung jawab bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). Ia berharap setiap OPD dapat menciptakan inovasi dalam pemberdayaan ekonomi dan pengurangan stunting di lapisan masyarakat bawah.

“Harapan kami semua OPD bisa berpikir bagaimana mengentaskan kemiskinan sekaligus mengurangi stunting di Samarinda. Kalau ekonomi bawah kuat, kesejahteraan masyarakat otomatis meningkat,” ujarnya.

Selain bantuan alat, kegiatan yang digelar Baznas juga menghadirkan pelatihan kewirausahaan dan pendampingan usaha selama tiga bulan bagi para penerima manfaat. Pola ini diharapkan membentuk siklus pemberdayaan berkelanjutan, di mana masyarakat tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga memiliki keterampilan untuk mempertahankannya.

“Kalau masyarakat sudah mapan dan bisa mandiri, maka beban pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan semakin berkurang. Itulah tujuan utama dari kegiatan ini,” lanjut Saefuddin.

Dari Penerima Zakat Menjadi Pemberi Zakat

Sementara itu, Ketua Baznas Kota Samarinda Ahmad Syahir menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari strategi pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan ekonomi.

Baznas, katanya, berkomitmen menjadikan zakat bukan sekadar instrumen penyaluran bantuan, tetapi juga alat transformasi sosial yang mampu mengubah mustahik (penerima zakat) menjadi muzakki (pemberi zakat).

“Kami ingin mustahik tidak terus bergantung pada bantuan. Harapan kami, mereka bisa tumbuh menjadi muzakki yang membantu sesama,” ujar Ahmad Syahir.

Ia menambahkan, program pemberdayaan UMKM mustahik tahun ini sudah berjalan di tiga kecamatan, yakni Samarinda Ilir, Sambutan, dan Samarinda Ulu. Para penerima manfaat memperoleh bantuan berupa modal dan peralatan usaha seperti gerobak, etalase, serta perlengkapan makanan dan minuman.

“Program ini kami rancang agar zakat benar-benar menjadi instrumen sosial-ekonomi yang berdampak nyata pada peningkatan taraf hidup masyarakat,” jelasnya.

Ekonomi Kerakyatan Jadi Fokus

Saefuddin Zuhri menegaskan kembali bahwa pemerintah kota akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak untuk menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem. Fokus pembangunan diarahkan pada penguatan ekonomi kerakyatan, peningkatan kapasitas pelaku UMKM, serta penciptaan lapangan kerja baru di tingkat kelurahan.

“Kita ingin masyarakat punya semangat berdaya. Ketika warga bisa berdiri di atas kaki sendiri, maka Samarinda akan semakin maju dan sejahtera,” tutup Saefuddin Zuhri

(*)

Berita terkait