POLITIKAL.ID - Samarinda Festival 2025 hadir sebagai ruang strategis untuk merawat akar budaya dan memperkuat identitas lokal masyarakat Kota Tepian.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, secara resmi membuka Samarinda Festival 2025 pada Rabu (30/4/2025) di Halaman Parkir GOR Segiri, Jalan Kusuma Bangsa.
Festival ini akan berlangsung hingga 2 Mei 2025 dan menampilkan berbagai pertunjukan budaya lokal hingga konser musik nasional yang menyedot perhatian publik.
Mengangkat semangat Hari Jadi ke-357 Kota Samarinda dan HUT ke-65 Pemerintah Kota, festival ini tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga menekankan pentingnya menjaga warisan budaya di tengah perubahan zaman.
“Festival ini bukan sekadar perayaan, tapi upaya menyatukan potensi budaya sebagai identitas kota,” ujar Andi Harun.
Ia menyebut Samarinda sebagai kota multikultural yang memiliki kekayaan budaya luar biasa, mulai dari Dayak, Banjar, Bugis, Jawa, hingga Tionghoa.
Keberagaman ini, menurutnya, adalah aset yang perlu dirawat bersama, bukan diseragamkan.
“Inilah wajah Samarinda: majemuk tapi satu. Kita ingin semua elemen merasa memiliki kota ini, lewat budaya, musik, dan kolaborasi,” tambahnya.
Salah satu makna yang diangkat dalam pidato Andi Harun adalah filosofi tanaman padi yang meski tumbuh tinggi, tetap merunduk.
Ia mengajak warga meneladani nilai tersebut: rendah hati dalam keberhasilan, dan kokoh dalam keberagaman. Festival yang diisi oleh pertunjukan budaya lokal dan penampilan musisi nasional seperti Band Padi, For Revenge, dan Ndar Boy Genk ini menjadi daya tarik bagi masyarakat dari berbagai kalangan.
Ruang publik yang terbuka ini sekaligus menjadi medium perjumpaan sosial dan pemersatu lintas generasi.
“Stabilitas sosial dan budaya menjadi pondasi kuat bagi Samarinda untuk terus tumbuh sebagai kota yang sejahtera dan beradab,” tegas Andi Harun.
(Adv)