IMG-LOGO
Home Daerah Samarinda Genjot Program CKG Lewat Sekolah dan Event Publik, Dinkes: Kami Tidak Tunggu di Puskesmas
daerah | samarinda

Samarinda Genjot Program CKG Lewat Sekolah dan Event Publik, Dinkes: Kami Tidak Tunggu di Puskesmas

oleh Hasa - 16 Oktober 2025 10:01 WITA
IMG
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Ismed Kusasih (tim redaksi)

POLITIKAL.ID – Pemerintah Kota Samarinda terus memperkuat pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai bagian dari inisiatif nasional yang digagas langsung oleh Presiden. Program ini tidak hanya berfokus pada deteksi dini penyakit, tetapi juga menjadi langkah penting untuk membangun kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan diri.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Ismed Kusasih, menegaskan bahwa pelaksanaan program CKG di Samarinda kini berjalan dengan baik dan terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Meski masih menghadapi beberapa kendala teknis, ia menyebut antusiasme masyarakat semakin tumbuh.

“Pertama yang perlu diketahui bahwa CKG ini kan program baru dari pusat, ya, dari langsung dari Bapak Presiden. Jadi memang dalam pelaksanaannya yang paling utama itu adalah mensosialisasikan. Khusus di Kota Samarinda, CKG ini sama seperti kabupaten/kota lainnya. Kita harus terus mengoptimalisasikan penyuluhan CKG,” ujar Ismed.

Menurutnya, Dinkes Samarinda tidak ingin program ini hanya berjalan formalitas. Karena itu, pelaksanaan CKG dibuat dinamis dan menjangkau masyarakat melalui berbagai kegiatan, bukan sekadar menunggu warga datang ke puskesmas.

“Kalau masalah capaian sebenarnya sekarang sudah baik. Karena sekarang kalau CKG, kita di Samarinda itu data terakhir sudah hampir 20.000-an yang memanfaatkan CKG. Dan CKG, kita di puskesmas tidak pasif saja, jadi kita juga proaktif melakukan CKG tidak menunggu di puskesmas,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa strategi jemput bola menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program CKG di Samarinda. Dinas Kesehatan aktif melakukan skrining kesehatan di berbagai kegiatan publik, seperti pameran, acara hari besar, hingga kegiatan masyarakat.

“Misalnya ada event ada kegiatan. Kemarin kan banyak kegiatan hari besar,Misalkan Kesatuan Gerak PKK. Nah, nanti bulan depan ada pameran kesehatan di Kota Samarinda. Nah, kita di pameran itu juga akan melaksanakan CKG,” katanya.

Langkah proaktif itu, ia menjelaskan terbukti berdampak positif terhadap peningkatan cakupan CKG. Salah satu fokus utama dalam dua bulan terakhir, yaitu Agustus hingga September, adalah menyasar pelajar di sekolah-sekolah.

“Kemarin yang 1 bulan terakhir ini, Agustus-September, kita optimalisasi CKG pada anak sekolah. Ya, itu lumayan meningkatkan cakupan kita. Itu nanti kalau misalkan anak sekolah datanya terinput, nanti CKG kita sangat signifikan naiknya,” jelasnya.

Namun, di balik kemajuan tersebut, masih ada kendala yang dihadapi, terutama dalam hal administrasi dan pelaporan data melalui sistem nasional. Seluruh hasil skrining CKG wajib dimasukkan ke dalam Aplikasi Satu Sehat, platform digital yang terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan.

“Perlu saya sampaikan, kemarin itu ada masalah di masalah administrasi karena CKG ini kan semua aplikasinya masuk di Aplikasi Satu Sehat. Nah, ketika kita meng-input itu ada sedikit gangguan dari pusat. Makanya terutama yang sekolah, di sekolah ini sudah melaksanakan CKG, tapi belum terinput atau terdata di Aplikasi Satu Sehat,” ujarnya.

Gangguan teknis tersebut, lanjutnya, membuat sebagian data pelaksanaan CKG belum terlihat dalam sistem nasional. Namun, Ismed optimistis angka partisipasi akan melonjak signifikan setelah semua data berhasil diinput dengan sempurna.

“Itu kalau masuk tuh, angkanya signifikan naik, ya,” katanya.

Ia menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong pelaksanaan CKG agar menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda. Ia meyakini, kesadaran kesehatan yang ditanamkan sejak dini akan berdampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia Samarinda.

“Jadi tidak usah khawatir pokoknya kalau di Samarinda, CKG itu kita sudah melakukan sosialisasi, proaktif. Dan saya yakin, sangat optimis ya, dengan peningkatan CKG di sekolah,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa Samarinda kini menjadi salah satu daerah yang sering mendapat perhatian dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan program CKG. Dalam beberapa kesempatan terakhir, kota ini bahkan menjadi lokasi supervisi langsung dari Kementerian Kesehatan.

“Apalagi nih kita beberapa kali ini dalam bulan ini kita menjadi lokus-lokus supervisi dari Kementerian Kesehatan atau dari pusat,” katanya.

Ia berharap, dukungan pemerintah pusat dan partisipasi masyarakat dapat terus berjalan beriringan agar pelaksanaan program CKG tidak hanya sebatas program administratif, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

“Targetnya bukan hanya banyaknya peserta, tapi bagaimana masyarakat semakin sadar untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin. Kalau kesadaran itu tumbuh, artinya program ini berhasil,” pungkasnya.

(tim redaksi)

Berita terkait