POLITIKAL.ID - Setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi momentum refleksi bagi publik. Berdasarkan survei terbaru Poltracking Indonesia, masyarakat menilai kinerja pemerintahan paling memuaskan di sektor pendidikan dan kesehatan, namun masih menaruh catatan kritis terhadap sektor ekonomi.
Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil evaluasi kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran setelah satu tahun berjalan. Hasilnya menunjukkan mayoritas publik mengapresiasi langkah pemerintah di bidang pendidikan, sementara tantangan terbesar dinilai masih berada di sektor ekonomi.
Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda, menjelaskan bahwa survei ini bertujuan untuk memetakan persepsi publik terhadap tujuh bidang utama pemerintahan, yakni pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, sosial-budaya, hukum dan pemberantasan korupsi, politik dan stabilitas nasional, serta ekonomi.
Responden disodorkan pertanyaan: "Menurut penilaian Bapak/Ibu, bagaimana kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming dalam bidang ekonomi?".
"Lalu kita menggali per bidang. Ini relatif paling rendah tingkat kepuasannya yaitu bidang ekonomi. Ini selalu kita merekam lebih dari 13 tahun oleh Poltracking Indonesia sangat susah tingkat kepuasan di bidang ekonomi ini mencapai di atas 60 apalagi 70%," kata Hanta Yuda dalam paparannya dalam siaran YouTube Poltracking, Minggu (19/10/2025).
Hanta Yudha kemudian menyebutkan secara berurutan tingkat kepuasan publik per bidang dari tertinggi hingga terendah.
Survei dilakukan pada 3–10 Oktober 2025 dengan melibatkan 1.220 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Poltracking menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.
Kinerja Bidang per Bidang
Dari hasil survei, pendidikan menempati posisi tertinggi dengan tingkat kepuasan 79,0%, disusul kesehatan sebesar 76,6%, dan pertahanan-keamanan 75,5%. Selanjutnya diikuti sosial budaya (74,9%), hukum dan pemberantasan korupsi (68,2%), politik dan stabilitas nasional (65,7%), dan terakhir ekonomi (57,4%).
Berikut data rinci kepuasan publik per bidang:
Bidang pendidikan: 79,0% puas, 18,7% tidak puas
Bidang kesehatan: 76,6% puas, 21,1% tidak puas
Bidang pertahanan dan keamanan: 75,5% puas, 17,9% tidak puas
Bidang sosial budaya: 74,9% puas, 13,3% tidak puas
Bidang hukum dan pemberantasan korupsi: 68,2% puas, 27,4% tidak puas
Bidang politik dan stabilitas nasional: 65,7% puas, 22,7% tidak puas
Bidang ekonomi: 57,4% puas, 40,5% tidak puas
Pendidikan dan Kesehatan Jadi Wajah Positif Pemerintahan
Menurut Hanta Yuda, tingginya tingkat kepuasan di sektor pendidikan menunjukkan publik merasakan dampak positif dari kebijakan pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru.
Sektor kesehatan juga dipersepsikan positif, terutama karena program perluasan layanan rumah sakit daerah, serta peningkatan fasilitas BPJS Kesehatan yang mulai terasa di berbagai wilayah.
“Publik melihat ada keseriusan pemerintah dalam melanjutkan reformasi sektor pendidikan dan kesehatan. Ini menjadi modal sosial yang penting bagi pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujar Hanta.
Ekonomi Masih Jadi PR Utama
Meski mayoritas responden menyatakan puas dengan beberapa program ekonomi seperti subsidi pangan dan bantuan sosial, tingkat kepuasan publik di bidang ekonomi masih di bawah 60 persen.
Menurut Hanta, hal ini mencerminkan beban ekspektasi publik yang sangat tinggi terhadap janji-janji ekonomi pemerintahan saat kampanye. Faktor lain yang memengaruhi adalah harga kebutuhan pokok, nilai tukar rupiah, dan lapangan kerja yang masih menjadi isu sehari-hari masyarakat.
“Ekonomi selalu menjadi indikator sensitif. Meskipun ada kemajuan dalam industrialisasi dan pangan, persepsi publik biasanya dipengaruhi langsung oleh kondisi dapur mereka,” tambahnya.
Makna Politik dari Survei Setahun Pemerintahan
Survei ini menjadi barometer penting menjelang penyusunan rencana kerja kabinet tahun kedua. Menurut Poltracking, meski tingkat kepuasan umum masih di atas 60 persen di sebagian besar bidang, pemerintah perlu menjaga momentum positif di sektor sosial dan mempercepat stabilisasi ekonomi nasional.
“Tren dukungan publik bisa berubah cepat. Jika sektor ekonomi membaik, maka legitimasi politik pemerintahan akan semakin kuat,” kata Hanta menegaskan.
Poltracking mencatat, pola persepsi publik terhadap kinerja ekonomi cenderung menentukan arah kepercayaan terhadap pemerintahan secara keseluruhan. Artinya, meski bidang lain menunjukkan kepuasan tinggi, isu ekonomi tetap menjadi jangkar utama legitimasi politik.
Dengan hasil ini, pemerintahan Prabowo-Gibran dinilai publik berhasil menjaga stabilitas politik dan sosial, namun masih perlu bekerja keras memperkuat sektor ekonomi agar daya beli dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
Survei Poltracking menunjukkan bahwa di tengah dinamika politik dan ekonomi global, keberhasilan menjaga kepercayaan publik di bidang pendidikan dan kesehatan menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahan ini masih berada di jalur positif, meski pekerjaan besar di bidang ekonomi menanti untuk dituntaskan.
(Redaksi)