POLITIKAL.ID – Sekolah Rakyat di Samarinda menerima 100 siswa untuk tahun ajaran 2025/2026.
Sekolah Rakyat ini ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem di Kota Tepian.
Dalam PPDB tahun ini, sekolah rakyat menyediakan kuota sebanyak 100 siswa, terdiri dari 50 siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 50 siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Siswa yang akan masuk Sekolah Rakyat ini akan mengikuti skrining kesehatan pada 14 Juli 2025 mendatang.
Kegiatan ini bukan sekadar formalitas administratif untuk masuk Program Sekolah Rakyat, tetapi juga upaya proteksi dini terhadap kesehatan para peserta sebelum mereka memulai aktivitas belajar.
Pemeriksaan akan difokuskan di satu lokasi yang masih dalam tahap pembahasan Dinas Kesehatan Kota Samarinda akan mengerahkan tim dari empat Puskesmas untuk memastikan pemeriksaan berjalan optimal.
"Ini bukan sekadar tes tapi bagian dari pemantauan awal anak-anak nggak akan gugur meski ditemukan masalah kesehatan. Justru kalau ada keluhan, akan segera ditindaklanjuti,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Samarinda Melliyani Agustini, pada Senin (7/7/2025).
Ia menambahkan skrining meliputi pemeriksaan umum seperti tinggi dan berat badan, kesehatan mata, telinga, gigi, serta kebugaran. Namun, kebugaran akan dilaksanakan di sekolah masing-masing dengan pendampingan tenaga kesehatan.
"Kami bantu dari sisi skriningnya tapi untuk pelaksanaannya tergantung lokasi. Kalau di Segiri kita libatkan Puskesmas terdekat. Kalau di BPMP Seberang, maka Puskesmas di sekitar sana yang akan kami turunkan,” jelasnya.
Dinas Kesehatan menekankan bahwa skrining ini bersifat menyeluruh dan lintas bidang, bukan hanya ditangani satu divisi.
“Semua bidang kami libatkan mulai dari Kesehatan Masyarakat, SDK, hingga P2P. Karena kesehatan itu kerja kolektif,” terangnya.
Ia mengatakan bahwa peserta diminta cukup membawa diri tanpa harus menyertakan dokumen tambahan.
“Cukup datang saja. Layaknya skrining biasa seperti program penjaringan kesehatan siswa,” katanya.
Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkot Samarinda dalam memastikan bahwa setiap siswa yang tergabung dalam Sekolah Rakyat tak hanya mendapatkan pendidikan, tetapi juga perhatian terhadap kesehatan fisik mereka sejak awal.
“Kesehatan adalah fondasi belajar. Kalau tubuh sehat semangat pun muncul. Ini jadi bukti bahwa negara hadir, sejak langkah pertama mereka menuju pendidikan,” pungkasnya.
(tim redaksi/*)