POLITIKAL.ID - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) menegaskan bahwa Gaza adalah tanah milik Palestina dan hak rakyatnya yang tidak bisa dirampas oleh pihak mana pun.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu (10/9/2025), saat membuka tahun kedua sidang kesembilan Dewan Syura.
Dalam pidatonya, Pangeran Mohammed kembali menegaskan komitmen Kerajaan terhadap solusi dua negara sebagai jalan damai yang adil dan berkelanjutan untuk konflik Israel-Palestina.
Putra Mahkota juga menegaskan bahwa Arab Saudi menolak dan mengutuk "serangan-serangan" Israel di wilayah tersebut, yang terbaru adalah serangan di Doha, Qatar pada hari Selasa (9/9) lalu.
"Agresi brutal terhadap negara saudara kita Qatar membutuhkan tindakan Arab, Islam, dan internasional," katanya, dilansir Al Arabiya, Kamis (11/9/2025).
"Arab Saudi akan mendukung Qatar dalam semua langkah yang diambilnya, tanpa batas," kata Pangeran Mohammed.
Sebelumnya, kelompok Hamas mengatakan sedikitnya enam orang tewas akibat serangan udara Israel di ibu kota Doha, Qatar, pada Selasa (9/9) waktu setempat itu.
Salah satu korban tewas merupakan anak dari negosiator utama Hamas. Hamas mengatakan bahwa para pemimpin senior mereka yang ada di Doha berhasil selamat dari serangan Israel tersebut.
Dalam pernyataannya, Hamas menyebut tiga pengawal dan seorang ajudan untuk negosiator utama mereka Khalil al-Hayya tewas dalam serangan tersebut. Anak laki-laki Al-Hayya juga tewas dalam serangan Israel itu.
Pemerintah Qatar mengutuk keras serangan Israel terhadap wilayahnya, yang disebutnya menargetkan rumah sejumlah anggota biro politik Hamas yang tinggal di negara tersebut, yang juga menjadi markas kepemimpinan Hamas.
Kementerian Dalam Negeri Qatar, dalam pernyataan terpisah, menyebut satu anggota pasukan keamanan internalnya tewas dalam serangan Israel, dan beberapa personel keamanan lainnya mengalami luka-luka.
Israel mengeluarkan peringatan keras kepada pemerintah Qatar untuk segera mengusir atau mengadili anggota politbiro Hamas yang berada di Doha.
Peringatan ini diasmpaikan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Ia menegaskan, jika Qatar tidak bertindak, Israel akan mengambil langkah sendiri untuk menyingkirkan para pemimpin Hamas tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Netanyahu dalam pidato peringatan tragedi 11 September 2001 di Amerika Serikat. Dalam kesempatan itu, ia menarik paralel antara serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 dengan serangan teroris Al-Qaeda di New York dan Washington dua dekade lalu.
"Saya katakan kepada Qatar dan semua negara yang melindungi teroris, kalian usir mereka atau bawa mereka ke pengadilan. Karena jika tidak, kami yang akan melakukannya," kata perdana menteri Israel tersebut dalam pidato untuk memperingati serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/9/2025).
(*)