IMG-LOGO
Home Daerah Uji Fondasi Terowongan Samarinda Sesuai Prosedur, Pihak Proyek Minta Maaf Atas Getaran yang Dirasakan Warga
daerah | samarinda

Uji Fondasi Terowongan Samarinda Sesuai Prosedur, Pihak Proyek Minta Maaf Atas Getaran yang Dirasakan Warga

oleh Hasa - 16 Oktober 2025 05:19 WITA
IMG
Proyek pembangunan terowongan di kawasan Jalan Kakap, RT 19, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir

POLITIKAL.ID - Proyek pembangunan terowongan strategis di Kota Samarinda terus menunjukkan progres positif. Salah satu tahapan krusial, yakni uji kekuatan fondasi (PDA Test), telah berhasil diselesaikan pada Rabu malam (15/10/2025) di kawasan Jalan Kakap, RT 19, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir.

Pekerjaan ini merupakan bagian dari proyek infrastruktur nasional yang diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurai kemacetan dan mempercepat konektivitas antar wilayah di Kota Tepian.

Meski sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga akibat getaran yang terasa selama uji fondasi, pihak pelaksana proyek menegaskan bahwa seluruh tahapan telah dilakukan sesuai prosedur keselamatan dan standar teknis yang berlaku.

“PDA Test ini lazim dilakukan dalam proyek infrastruktur besar. Tujuannya adalah memastikan kekuatan pondasi agar struktur di atasnya benar-benar aman,” jelas Bili, Project Manager proyek terowongan, saat diwawancarai di lokasi.

Bili menerangkan, proses pengujian hanya dilakukan dua kali dalam durasi sekitar tiga menit. Beban uji yang digunakan sebesar 6 ton dan dikerjakan oleh tenaga ahli bersertifikasi. Tes ini menjadi penentu sebelum proyek memasuki fase berikutnya, yaitu pembangunan struktur atas.

“Malam ini terakhir. Pengujian fondasi sudah selesai, tidak akan ada lagi tumbukan atau aktivitas serupa yang bisa menimbulkan getaran,” tegasnya.

Warga Sempat Kaget, Pihak Proyek Sampaikan Permintaan Maaf

Sejumlah warga RT 19, terutama yang tinggal di dekat lokasi pengujian, sempat merasakan getaran yang cukup kuat. Salah satu warga, Risma, mengaku terkejut saat getaran terjadi dan menduga batu besar sempat terjatuh saat proses pengangkatan alat berat.

“Kami lihat beban diangkat pakai kren, terus jatuh. Rumah jadi goyang, bahkan ada keramik yang retak,” ujar Risma, Rabu (15/10).

Ia juga menyebut bahwa getaran sempat membuat beberapa warga panik karena lokasi proyek cukup dekat dengan pemukiman.

Menanggapi hal tersebut, Bili mewakili pihak proyek menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

“Kami sangat memahami kekhawatiran warga. Kami mohon maaf jika aktivitas semalam menimbulkan ketidaknyamanan. Ke depan, kami akan lebih terbuka dan aktif menyampaikan informasi soal jadwal pekerjaan, khususnya kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan sementara,” ujarnya.

Proyek Bernilai Strategis untuk Masa Depan Kota

Pembangunan terowongan ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang ditujukan untuk meningkatkan konektivitas, mengurangi kemacetan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Terowongan ini dirancang sebagai solusi jangka panjang bagi kepadatan lalu lintas di kawasan pusat Samarinda.

Dengan selesainya tahap uji fondasi, proyek kini bersiap memasuki fase pembangunan struktur atas, yang akan lebih bersifat vertikal dan tidak lagi melibatkan tumbukan berat seperti saat pengujian sebelumnya.

Pihak proyek juga memastikan bahwa mereka akan terus berkoordinasi dengan warga, tokoh masyarakat, serta aparat pemerintah setempat untuk menjaga kondusivitas dan memastikan proyek berjalan aman serta berkelanjutan.

Pemerintah kota dan pihak pelaksana proyek berkomitmen bahwa setiap proses pembangunan akan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.

Dengan berakhirnya tahapan pengujian, proyek pembangunan terowongan ini diperkirakan akan terus berlanjut dengan progres signifikan hingga tahun 2026 mendatang. Masyarakat pun diimbau tetap mendukung pembangunan dengan tetap mengedepankan komunikasi yang baik dan saling pengertian.

Terowongan Selili atau Terowongan Samarinda adalah terowongan yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dengan Jalan Kakap di Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Terowongan Selili dirancang dengan panjang 426 meter, terdiri dari inlet dan outlet sepanjang masing-masing 13 meter, dan terowongan utama sepanjang 400 meter. Jika dihitung dari seluruh jalur penghubung antara Jalan Sultan Alimuddin hingga Jalan Kakap, panjang keseluruhan Terowongan Selili Samarinda mencapai 700 meter.

Terowongan ini direncanakan menjadi jalur satu arah dengan dua lajur, yang memungkinkan kendaraan besar seperti truk tronton untuk melintas. Namun, skema lalu lintas dan jenis kendaraan yang diizinkan nantinya akan ditentukan oleh Dinas Perhubungan melalui analisis lebih lanjut.

Keberadaaan terowongan yang menembus Gunung Manggah ini cukup vital karena menjadi terowongan pertama di Kalimantan Timur. Selain meningkatkan konektivitas, terowongan ini menjadi solusi yang akan mengurai kemacetan di jalan Otto Iskandar Dinata, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir. P

royek ini sekaligus koridor penghubung antara Jembatan Achmad Amins (Jembatan Mahkota) dari jalan tol Balikpapan-Samarinda atau arah Kecamatan Palaran menuju arah pusat Kota Samarinda. Pembangunannya juga menjadi salah satu proyek penting karena berada di jalur strategis menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).

(*)

Berita terkait