IMG-LOGO
Home Daerah Warga Samarinda Masih Enggan Periksa Kesehatan, Pemkot Dorong Kesadaran Dini Lewat Skrining Gratis
daerah | samarinda

Warga Samarinda Masih Enggan Periksa Kesehatan, Pemkot Dorong Kesadaran Dini Lewat Skrining Gratis

oleh Hasa - 15 Oktober 2025 10:45 WITA
IMG
Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri

POLITIKAL.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kembali menekankan pentingnya deteksi dini penyakit melalui skrining kesehatan gratis. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemkot dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sebelum penyakit datang.

Pemkot Samarinda adakan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sejak Februari 2025 lalu. Namun, hingga bulan oktober antusiasme masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan gratis ini masih tergolong rendah.

Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, menegaskan bahwa kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan masih perlu ditingkatkan. Ia berharap warga bisa lebih aktif dan tidak menunggu sampai sakit untuk datang ke fasilitas kesehatan.

“Kita selalu sampaikan terus, tapi kesadaran masyarakat ini kan begitu. Kita harus beri tahu. Harusnya kita bisa mencegah secara dini supaya kesehatan kita tetap baik,” ujar Saefuddin Zuhri.

Menurutnya, pemerintah sudah berulang kali melakukan sosialisasi agar masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan diri. Namun, masih banyak warga yang enggan memeriksakan diri, padahal fasilitas skrining kesehatan kini tersedia gratis di berbagai puskesmas.

Langkah preventif seperti skrining kesehatan menjadi bagian penting dari visi Pemkot Samarinda dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan dukungan fasilitas kesehatan yang memadai dan tenaga medis yang aktif mengedukasi warga, diharapkan tidak ada lagi warga yang takut mengetahui kondisi kesehatannya. Kesadaran untuk menjaga diri menjadi kunci utama membangun kota yang sehat.

“Mengetahui lebih awal bukanlah hal yang menakutkan, justru itu langkah pertama untuk menjaga masa depan kesehatan kita,”ucapnya.

Ia juga mengungkapkan pentingnya edukasi kesehatan kepada masyarakat, termasuk melalui kegiatan cek kesehatan gratis (CKG) yang dinilai masih rendah partisipasinya. Menurutnya, upaya ini penting karena erat kaitannya dengan pemenuhan gizi dan deteksi dini risiko stunting.

Salah satunya adalah Puskesmas Pasundan, yang telah menyediakan layanan CKG (Cek Kesehatan Gratis) untuk semua warga Samarinda. Kepala Puskesmas Pasundan, drg. Aprilya Lailati, menjelaskan bahwa program ini terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya, asalkan memenuhi syarat administrasi dasar.

“Memang benar apa yang dikatakan Pak Wawali, ada CKG di puskesmas yang bisa dilakukan oleh siapa saja yang ingin melakukan skrining secara gratis,” jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya sudah gencar mensosialisasikan layanan tersebut melalui berbagai saluran informasi, mulai dari website, media sosial, hingga poster-poster di lingkungan masyarakat. Tujuannya, agar warga lebih sadar akan pentingnya mendeteksi dini potensi penyakit yang mungkin tidak disadari.

“Kami sudah sering sampaikan informasi melalui website dan sosial media, termasuk poster untuk mengajak warga melakukan CKG. Tujuannya supaya masyarakat tahu bahwa skrining bisa mendeteksi penyakit yang selama ini tidak diketahui,” tuturnya.

Ia menjelaskan bagi warga yang dalam kondisi sehat, pemeriksaan bisa dilakukan setiap enam bulan sekali sebagai bentuk pemantauan kesehatan rutin. Sedangkan bagi mereka yang memiliki penyakit seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, pemeriksaan disarankan dilakukan lebih sering.

“Kalau mereka sehat, bisa melakukan cek enam bulan sekali di CKG. Kalau punya penyakit kencing manis, tekanan darah tinggi, dan sebagainya, bisa melakukan pemeriksaan rutin ke puskesmas terdekat,” jelasnya.

Untuk mengikuti skrining ini, warga hanya perlu membawa KTP Kota Samarinda dan kartu BPJS, baik dari program KIS, Mandiri, maupun Pemerintah. Meski begitu, Aprilya mengakui bahwa partisipasi masyarakat masih tergolong rendah.

“Belum terlalu banyak, karena mereka merasa bahwa skrining ini hanya sementara. Kadang masyarakat belum paham bahwa itu penting. Justru banyak yang takut mengetahui kalau ternyata punya penyakit yang selama ini tidak disadari,” ungkapnya.

Padahal, tujuan utama pemeriksaan ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai langkah awal pencegahan agar penyakit tidak berkembang lebih parah. Dengan mengetahui kondisi kesehatan sejak dini, masyarakat dapat segera mengambil tindakan medis sebelum terlambat.

“Sebetulnya itu kan sebagai bentuk pencegahan dini supaya penyakitnya tidak berkelanjutan,” ungkapnya.

Ia pun berharap warga Samarinda bisa mengubah pola pikir terhadap kesehatan. Menurutnya, kesadaran masyarakat harus dibangun bukan karena sakit, tetapi karena keinginan untuk tetap sehat dan produktif.

“Harapannya buat masyarakat Kota Samarinda, semoga selalu sehat, bahagia, dan tetap semangat supaya hidupnya lebih berarti dan bermanfaat,” ucapnya.

(*)

Berita terkait