IMG-LOGO
Home Nasional Dadan Hindayana Laporkan Perkembangan Program MBG ke Prabowo
nasional | umum

Dadan Hindayana Laporkan Perkembangan Program MBG ke Prabowo

oleh Hasa - 13 Agustus 2025 08:56 WITA
IMG
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana

POLITIKAL.ID - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap perkembangan program prioritas nasional, khususnya Makan Bergizi Gratis (MBG), yang terus mengalami percepatan.

Dadan mengatakan bahwa saat ini lebih dari 15 juta warga Indonesia telah menerima manfaat dari program MBG, dengan target penerima yang diperkirakan akan mendekati angka 20 juta dalam waktu dekat.

Hal ini disampaikan Dadan saat menghadap ke Presiden Prabowo Subianto Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 12 Agustus 2025.

“Penerima manfaatnya sudah di atas 15 juta dan insyaallah akan mendekati angka 20 juta,” ujarnya dalam keterangan pers kepada awak media usai rapat.

SPPG tersebut dijelaskan menjangkau 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.770 kecamatan, dengan dukungan kemitraan luas melibatkan TNI, Polri, BIN, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Kadin, APJI (Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia), hingga pelaku usaha di berbagai daerah. Selain 5.103 SPPG yang telah beroperasi, ribuan SPPG lain kini dalam tahap persiapan.

“Kalau dihitung dengan uang, apa yang mereka sudah lakukan itu, satu satuan pelayanan itu membutuhkan kurang lebih antara Rp1,5 sampai Rp2 miliar. Jadi uang yang sudah beredar di masyarakat ini sudah triliun ya, sudah hampir Rp28 triliun dan itu adalah bukan uang APBN tetapi uang mitra,” jelasnya.

Menurut Dadan, anggaran APBN untuk MBG sejauh ini terserap Rp8,2 triliun, yang difokuskan untuk intervensi gizi. Sementara pembangunan fisik SPPG sepenuhnya dibiayai oleh mitra.

Dadan juga menyebut bahwa implementasi MBG turut menggerakkan sektor usaha. Banyak restoran, kafe, hingga hotel mengubah fungsi dapurnya untuk memenuhi kebutuhan gizi penerima manfaat.

“Kalau satu restoran biasanya melayani mungkin sekitar 500 dikunjungi oleh para pengunjung, sekarang itu satu restoran yang berubah fungsi jadi SPPG itu melayani 3.500 porsi dan tidak ada satupun yang parkir di restoran tersebut. Jadi makanan dikirim ke sekolah atau ke rumah untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita,” ungkapnya.

(*)

Berita terkait