POLITIKAL.ID – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda membantah isu yang beredar soal beras oplosan di pasar-pasar lokal.
Bantahan ini disampaikan langsung Kepala Disdag Samarinda, Nurrahmani.
“Kalau memang beras oplosan itu ada pasti sudah ketahuan. Rasanya tak masuk akal.” ujarnya.
Menurutnya, pengawasan terhadap stok dan harga beras dilakukan rutin oleh tim pemantau lapangan setiap pasar pemerintah di Samarinda memiliki satu petugas yang bertugas memantau perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok termasuk beras. Laporan dikumpulkan setiap hari dan direkap secara mingguan.
“Kami selalu pantau harga beras mulai dari SPHP hingga premium kalau SPHP harganya Rp65 ribu yang premium sekitar Rp75 ribu untuk 5 kilogram. Itu selisihnya tidak terlalu jauh, dan kualitasnya tetap bagus saya sendiri pakai,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa stok beras dari Bulog cukup untuk memenuhi kebutuhan warga apalagi pasokan beras Samarinda sebagian besar berasal dari daerah produktif seperti Sulawesi dan Jawa.
Menanggapi isu beras oplosan, ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya hoaks.
“Kalau beras oplosan itu benar, harusnya sudah ada laporan resmi. Tapi sampai sekarang, kami tidak menerima informasi valid. Jadi masyarakat jangan panik,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan jika memang ditemukan indikasi mencurigakan di pasar, tim Disdag siap melakukan inspeksi mendadak (sidak). Namun, selama belum ada bukti konkret, ia mengajak semua pihak untuk menahan diri.
“Kita harus bisa tabayun Jangan langsung percaya apalagi menyebarkan informasi yang belum tentu benar Samarinda aman stok beras aman,” pungkasnya.
(*)