POLITIKAL.ID - Suasana khidmat menyelimuti Lapangan Bola Petras, Kampung Sumber Sari, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Sabtu (1/11/2025) malam kemarin. Ratusan jamaah dari berbagai daerah di Kalimantan Timur berkumpul mengikuti kegiatan Mujahadah Nisfussanah dan Doa Bersama untuk Bangsa yang diselenggarakan oleh Lembaga Perjuangan Wahidiyah Provinsi Kalimantan Timur.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Kutai Barat H. Nanang Adriani dan Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zuhri, serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat. Kegiatan ini menjadi momentum kebersamaan umat untuk memperkuat spiritualitas, mempererat silaturahmi, sekaligus mendoakan keselamatan dan keberkahan bagi bangsa Indonesia.
Dalam sambutannya, Wabup H. Nanang Adriani menyampaikan bahwa kegiatan Mujahadah Nisfussanah merupakan salah satu bentuk nyata pengamalan Sholawat Wahidiyah, yang bertujuan mendoakan diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana pembinaan rohani bagi para pengamal Wahidiyah di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
“Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia, para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta seluruh pengamal Sholawat Wahidiyah yang hadir. Terlebih kepada Kanjeng Romo Kyai Abdul Majid Ali Fikri dari Pondok Pesantren Kedunglo, Kediri, selaku Pimpinan Umum dan Pengasuh Perjuangan Wahidiyah, yang telah berkenan hadir memberikan tausiyah dan bimbingan rohani,” ujar Wabup Nanang Adriani.
Menurutnya, kehadiran Kanjeng Romo Kyai Abdul Majid merupakan kehormatan besar bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, sekaligus menjadi motivasi untuk terus meneladani semangat perjuangan Wahidiyah dalam meningkatkan kesadaran kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zuhri menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya spiritualitas dan kebersamaan dalam membangun bangsa.
“Saya merasa sangat bersyukur dapat hadir di tengah masyarakat Kutai Barat malam ini. Kegiatan seperti ini bukan hanya sekadar doa bersama, tetapi juga menjadi ruang bagi kita semua untuk memperkuat iman, mempererat tali silaturahmi, dan meneguhkan semangat persaudaraan antardaerah,” ucap Saefuddin Zuhri.
Ia menambahkan, pembangunan daerah tidak hanya bergantung pada aspek fisik dan ekonomi, tetapi juga spiritual.
“Kemajuan sebuah daerah tidak akan berarti tanpa kekuatan moral dan spiritual warganya. Melalui kegiatan keagamaan seperti ini, kita membangun pondasi moral yang kuat untuk menghadapi tantangan zaman. Kita butuh masyarakat yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak dan berjiwa sosial,” tambahnya.
Lebih lanjut, Saefuddin Zuhri mengajak seluruh peserta Mujahadah untuk terus menjaga kerukunan dan persatuan di tengah keberagaman.
“Kita hidup di tengah masyarakat yang majemuk. Mari jadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan pemisah. Melalui doa dan zikir bersama, kita perkokoh rasa cinta tanah air dan semangat gotong royong demi Kalimantan Timur yang damai dan sejahtera,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan pembacaan sholawat yang menambah kekhusyukan suasana malam itu. Panitia berharap, kegiatan seperti ini dapat terus digelar secara rutin sebagai wadah mempererat ukhuwah Islamiyah serta memperkuat hubungan antarumat dan pemerintah di Kalimantan Timur.
(Redaksi)