POLITIKAL.ID - Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah belum membuka keran ekspor pangan ke luar negeri.
Langkah strategis ini menunjukkan komitmen Kementerian Pertanian dalam memastikan ketersediaan stok pangan dalam negeri tetap aman, terlebih di tengah tantangan perubahan iklim global yang kian sulit diprediksi.
“Kita upayakan dulu, stok kita perkuat. Yang penting kita cukup dulu untuk dalam negeri,” ujar Mentan Amran saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Sabtu (26/4).
Ia menekankan bahwa ketahanan pangan merupakan pondasi utama dalam menjaga stabilitas bangsa. Oleh karena itu, ekspor hanya akan dilakukan jika cadangan pangan nasional benar-benar berlebih.
Komitmen ini menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan rakyat dan masa depan pangan Indonesia.
Dengan penguatan cadangan dan produksi nasional, Indonesia terus melangkah menuju kemandirian pangan yang berkelanjutan.
"Kita harus siap kecukupan kita, bila perlu kita siapkan betul-betul lebih dari cukup bila perlu. Kenapa? Iklim tidak bersahabat. Kita harus mengantisipasi terburuk. Jangan sampai terjadi seperti Jepang, Malaysia, dan Filipina," tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa sejumlah negara telah mulai melakukan pendekatan ke Indonesia untuk mendapatkan pasokan beras.
Menanggapi hal tersebut, Prabowo mengizinkan ekspor beras ke luar negeri, dengan catatan dilakukan atas dasar kemanusiaan dan bukan semata mengejar keuntungan.
"Saya izinkan dan saya perintahkan kirim beras ke mereka, dan kalau perlu atas dasar kemanusiaan, kita jangan terlalu cari untung besar," ujar Prabowo dalam kunjungan kerjanya di Sumatera Selatan, Rabu (23/4).
Prabowo menegaskan bahwa yang terpenting adalah ongkos produksi serta biaya distribusi dan administrasi dapat ditutupi.
Prabowo menambahkan bahwa kebijakan ini diambil setelah mendapat laporan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman bahwa cadangan beras nasional saat ini dalam kondisi sangat cukup.
“Dengan perhitungan bahwa kita sudah sangat cukup,” katanya.
(*)