IMG-LOGO
Home Umum Microsoft PHK 9.000 Karyawan Meski Raup Laba Besar
umum | Tech

Microsoft PHK 9.000 Karyawan Meski Raup Laba Besar

oleh Hasa - 03 Juli 2025 05:57 WITA
IMG
Perusahaan teknologi Microsoft mengumumkan rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

POLITIKAL.ID - Perusahaan teknologi Microsoft mengumumkan rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sekitar 9.000 karyawan. 

Kebijakan ini diumumkan pada Rabu (2/7/2025) waktu Amerika Serikat. 

Jumlah karyawan yang di-PHK Microsoft sekitar 4 persen dari total karyawan global. Karena itu, PHK kali ini akan memengaruhi karyawan di lintas regional dan lintas tingkat pengalaman. 

"Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dan tim sebaik mungkin agar sukses di pasar yang dinamis," kata juru bicara Microsoft.

PHK ini terjadi di tengah masa kejayaan keuangan Microsoft. 

Pada kuartal awal 2025, perusahaan mencatatkan keuntungan hampir 26 miliar dolar AS dari pendapatan 70 miliar dolar AS. Saham perusahaan melonjak, bahkan sempat menjadikan Microsoft sebagai perusahaan paling bernilai di dunia, sebelum disalip oleh Nvidia.

Namun, di balik laba besar ini, Microsoft juga mengucurkan dana investasi besar-besaran untuk pengembangan infrastruktur kecerdasan buatan (AI), dengan alokasi lebih dari 80 miliar dolar AS selama tahun fiskal 2025, naik 25 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya.

Salah satu penyebab PHK terjadi diduga karena perusahaan teknologi mengganti beberapa divisi menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk membuat tenaga kerja mereka lebih efisien. Penggunaan AI juga dilakukan oleh Microsoft.

PHK ini juga akan berdampak pada divisi game. Ini sebagaimana keterangan CEO Microsoft divisi gaming, Phil Spencer dalam memo yang dibagikan ke karyawan.

"Untuk memposisikan gaming agar sukses dan kami fokus ke area pertumbuhan strategis, kami akan mengakhiri atau memangkas karyawan di area bisnis tertentu dan seperti Microsoft, menghilangkan lapisan manajemen guna meningkatkan pergerakan serta efektivitas," ujar Spencer.

(*)

Berita terkait