POLITIKAL.ID - Pemerintah Kota Samarinda menegaskan komitmennya untuk menuntaskan proyek revitalisasi Pasar Pagi sesuai target, yakni pada Oktober 2025.
Proyek yang telah memasuki tahap kedua ini diharapkan tidak hanya memperbarui wajah fisik pasar, tetapi juga mengubah perannya menjadi pusat ekonomi modern yang inklusif, ramah lingkungan, dan berorientasi pada kenyamanan masyarakat.
Dalam peninjauan langsung ke lokasi proyek pada Senin (21/4/2025), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek pasar pagi Hendra menyampaikan ahwa pembangunan Pasar Pagi dirancang dengan konsep arsitektur fungsional dan berkelanjutan.
Bangunan pasar nantinya terdiri dari tujuh lantai, dengan lantai pertama digunakan sepenuhnya sebagai area parkir yang mampu menampung hingga 104 mobil dan 709 motor. Lantai dua hingga tujuh akan difungsikan untuk aktivitas perdagangan.
"Pasar Pagi adalah denyut nadi ekonomi kota ini. Kami ingin memastikan pasar ini tidak hanya megah, tetapi juga nyaman, tertata, dan sesuai dengan kebutuhan pedagang serta pengunjung,” Hendra.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa desain pasar mengusung pendekatan ramah lingkungan, di antaranya penggunaan ventilasi alami tanpa pendingin udara (AC) demi efisiensi energi.
Sistem ini diharapkan bisa memberikan sirkulasi udara yang baik sekaligus menekan biaya operasional dalam jangka panjang.
“Selain hemat energi, ventilasi alami ini juga lebih mudah dirawat dan cocok dengan iklim tropis seperti di Samarinda. Kami ingin pasar ini tetap nyaman, meskipun tanpa pendingin buatan,” tambahnya.
Proyek revitalisasi ini sendiri memiliki total anggaran yang cukup besar.
Tahap pertama yang telah rampung 100 persen sebelumnya menelan biaya sekitar Rp290 miliar, mencakup pembangunan struktur dan fasad bangunan.
Sementara itu, tahap kedua yang sedang berjalan saat ini dialokasikan dana sebesar Rp150 miliar, dengan fokus pada penyekatan kios, instalasi sistem mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP), serta pemasangan plafon, keramik, lift, dan eskalator.
Meski progres fisik pembangunan tahap kedua baru mencapai 10,4 persen, pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyatakan pekerjaan tetap berjalan sesuai jadwal.
“Cuaca memang menjadi salah satu tantangan, namun tim kami terus bekerja untuk mengejar target. Kami berharap tidak ada penundaan berarti,” beber Hendra.
Dukungan juga datang dari Komisi III DPRD Kota Samarinda yang melakukan kunjungan sebagai bagian dari Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2024.
Ketua Komisi III, Deni Hakim Anwar, menyampaikan bahwa pihak legislatif siap mengawal proyek ini agar berjalan lancar dan tetap akuntabel.
“Kami mengapresiasi keterbukaan informasi dari pihak eksekutif, terutama terkait progres dan penggunaan anggaran. Meski realisasi fisik masih rendah, kami sepakat bahwa percepatan bisa dilakukan. Kita ingin pasar ini menjadi proyek percontohan di Kalimantan Timur,” ujar Deni.
Deni juga menegaskan pentingnya sinergi antara legislatif dan eksekutif untuk memastikan proyek sebesar ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga berkualitas dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Pasar Pagi Samarinda selama ini menjadi salah satu pusat perdagangan utama di ibu kota Kalimantan Timur.
Dengan revitalisasi ini, pemerintah berharap mampu menciptakan lingkungan usaha yang lebih sehat dan kompetitif bagi para pedagang lokal, sekaligus memberikan kenyamanan lebih bagi para pembeli.
“Revitalisasi ini bukan hanya soal membangun gedung baru, tapi membangun ekosistem ekonomi rakyat yang lebih baik,” tutup Deni.
(Redaksi)