IMG-LOGO
Home Advertorial DPRD Kaltim Dorong Antisipasi Dini, Waspadai Ancaman Gelombang Baru COVID-19
advertorial | umum

DPRD Kaltim Dorong Antisipasi Dini, Waspadai Ancaman Gelombang Baru COVID-19

oleh VNS - 17 Juni 2025 23:24 WITA
IMG
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Yenni Eviliana (Istimewa)

POLITIKAL.ID - Kewaspadaan terhadap potensi kemunculan kembali COVID-19 kembali digaungkan. Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Yenni Eviliana, mengingatkan agar semua pihak tidak terlena dengan kondisi saat ini dan segera menerapkan langkah antisipatif sebelum kasus menyebar luas.

Sorotan Yenni muncul setelah adanya laporan dua pasien yang diduga terpapar COVID-19. Ia menegaskan pentingnya kesiapan seluruh fasilitas kesehatan dan koordinasi cepat lintas sektor, agar potensi lonjakan kasus tidak terulang seperti di awal pandemi.

“Isunya belum pasti, tapi kita tidak boleh menunggu. Pengalaman 2019 sudah cukup jadi pelajaran, bahwa penundaan reaksi justru memperparah situasi,” katanya dalam keterangannya, Selasa (17/6).

Menurutnya, langkah awal seperti identifikasi cepat, isolasi sementara, serta pengiriman sampel ke laboratorium seharusnya dilakukan serentak dengan pemberlakuan protokol darurat. Namun, ia juga menekankan bahwa langkah medis harus disertai komunikasi publik yang transparan.

Yenni mengkritisi kecenderungan menutupi informasi kepada publik yang bisa mengarah pada kepanikan ketika kasus benar-benar muncul.

“Kalau masyarakat tahu lebih awal, mereka bisa bersiap. Edukasi lebih penting daripada kepanikan. Jangan tunggu banyak korban dulu baru kita sibuk,” tegasnya.

Politisi perempuan dari PKB ini mengimbau agar langkah-langkah pencegahan dasar kembali dilakukan, termasuk menjaga kebersihan lingkungan, mengenakan masker di ruang tertutup, dan memperkuat imunitas tubuh.

“Ancaman bisa saja kecil, tapi yang dibutuhkan adalah ketanggapan. Jangan anggap remeh meski skalanya belum besar,” tambahnya.

DPRD Kaltim, katanya, siap mengawal dan mendukung anggaran maupun kebijakan yang dibutuhkan untuk pencegahan dini. Yenni juga meminta Dinas Kesehatan untuk segera mengeluarkan panduan teknis bagi rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan primer agar tidak gagap menghadapi lonjakan mendadak.

(Adv)