POLITIKAL.ID - Gala Dinner Real Estate Indonesia (REI) Kalimantan Timur yang digelar di Teras Samarinda, Kamis malam (15/5), menjadi momentum penting bagi Wali Kota Samarinda, Andi Harun, untuk mempertegas arah pembangunan kota yang berpijak pada prinsip kemitraan jangka panjang, bukan semata-mata investasi konvensional. Di hadapan lebih dari seribu pelaku industri properti dari berbagai wilayah Indonesia, Andi Harun memaparkan bahwa paradigma pembangunan kota saat ini harus berubah. Menurutnya, pendekatan lama yang menempatkan investor sebagai entitas luar yang hanya membawa modal tidak lagi relevan dalam menghadapi kompleksitas urban masa depan. “Kami tidak sedang mencari investor yang datang, bangun, dan pergi. Kami mencari mitra pembangunan, pihak yang mau terlibat dalam proses panjang transformasi kota ini,” tegas Andi Harun dalam sambutannya. Wali Kota menyampaikan bahwa Samarinda, dengan luas wilayah lebih dari 71 ribu hektare dan potensi pengembangan lahan pemukiman mencapai 52,43 persen, memiliki kapasitas besar sebagai kota tumbuh. Lebih lanjut, Andi Harun mengajak para pelaku usaha properti untuk tidak melihat Samarinda hanya sebagai pasar, tetapi sebagai rumah bersama bagi pembangunan masa depan. Ia menekankan pentingnya sinergi konkret antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan komunitas. “Kami ingin membangun kota yang bukan hanya besar, tetapi juga bijak dan berdaya tahan. Itu tidak bisa dikerjakan sendirian oleh pemerintah. Kami butuh teman seperjalanan, bukan sekadar penyandang dana,” ucapnya disambut tepuk tangan para peserta Gala Dinner REI. Andi juga mengungkapkan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan Pemkot Samarinda untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan produktif, antara lain memangkas proses perizinan, menyusun ulang tata ruang dengan pendekatan fleksibel, serta mendorong pengembangan kawasan hijau sebagai bagian dari visi kota cerdas dan berkelanjutan. Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota juga menyinggung posisi strategis Samarinda di tengah geliat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, keberadaan IKN justru menjadi peluang untuk menjadikan Samarinda sebagai simpul utama pertumbuhan ekonomi dan pemukiman. “Jika IKN adalah saraf pusat peradaban baru Indonesia, maka Samarinda adalah jantungnya tempat di mana denyut ekonomi dan sosial berdetak kuat. Maka dari itu, mitra pembangunan di kota ini harus memahami peran strategis itu,” ujar Andi Harun. Data pertumbuhan ekonomi Samarinda sebesar 8,64 persen di tahun 2025, yang jauh di atas rata-rata nasional sebesar 5,05 persen, menjadi indikator kuat bahwa kota ini memiliki daya saing regional yang kian menguat. Kegiatan Gala Dinner REI Kaltim sendiri berlangsung dalam suasana hangat dan penuh antusiasme. Forum ini mempertemukan para pengembang, perbankan, akademisi, serta pemangku kebijakan dalam satu meja dialog mengenai masa depan pembangunan kota. Dengan konektivitas antarwilayah yang terus diperkuat, terutama ke arah Balikpapan dan kawasan IKN, Samarinda disebut-sebut siap menjadi hub logistik, residensial, dan pusat kegiatan ekonomi baru di Kalimantan Timur. Mengakhiri sambutannya, Andi Harun menyampaikan pesan yang sarat makna bagi para tamu undangan. “Selamat datang di Samarinda, kota yang bukan hanya membuka peluang, tapi juga memberikan kepastian bahwa investasi Anda tumbuh bersama kami. Mari kita bangun kota ini bersama, dengan visi yang sama, dan semangat kolaborasi,” tutupnya. (Adv)