IMG-LOGO
Home Sosok Sjafrie Sjamsoeddin Terima Bintang 4 Kehormatan, Perkuat Posisi Dekat Presiden Prabowo
sosok | umum

Sjafrie Sjamsoeddin Terima Bintang 4 Kehormatan, Perkuat Posisi Dekat Presiden Prabowo

oleh VNS - 10 Agustus 2025 08:20 WITA
IMG
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meninjau langsung Batalyon Teritorial Pembangunan 803/Ksatria Yuddha Kentsuwri (BTP 803/KYK) (Foto:Ist)

POLITIKAL.ID - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dianugerahi pangkat Jenderal Kehormatan Bintang 4 dalam sebuah upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer yang berlangsung di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Bandung Barat, Minggu (10/8/2025). Penganugerahan ini disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.


Penganugerahan ini istimewa mengingat Sjafrie sebelumnya pensiun dari TNI dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (Letjen) atau bintang 3. Sjafrie dikenal luas sebagai orang dekat dan kepercayaan Presiden Prabowo Subianto, karena keduanya merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) angkatan yang sama. Kepercayaan ini terlihat jelas ketika Prabowo menunjuk Sjafrie sebagai Menhan dalam kabinetnya saat ini.


Sjafrie Sjamsoeddin lahir di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 30 Oktober 1952. Ia merupakan lulusan AKABRI tahun 1974. Setelah menempuh pendidikan militer, Sjafrie juga melanjutkan pendidikannya di bidang bisnis dan meraih gelar MBA pada tahun 1993.

Karier militernya sebagian besar dihabiskan di lingkungan pasukan elite Kopassus. Ia mengawali karier sebagai Komandan Peleton (Danton) Grup I Kopassus (1975-1977), kemudian menjabat Komandan Kompi (Danki) II Grup I (1977-1980), Perwira Intel Grup I (1980-1981), hingga Wakil Asisten Operasi Komandan Kopassus (sejak 1 September 1991) dan Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden (sejak 2 Juni 1993).

Sjafrie juga memiliki pengalaman penting sebagai pengawal pribadi Presiden ke-2 Soeharto dalam berbagai kunjungan ke luar negeri dari tahun 1979 hingga 1995.

Pada awal Maret 1995, Sjafrie menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 061 Suryakencana Bogor. Tak sampai setahun kemudian, pada 1 Februari 1996, ia diangkat menjadi Kepala Staf Garnisun (Kasgar) I Ibu Kota dengan pangkat Brigadir Jenderal.

Kariernya terus menanjak, pada Agustus 1996 Sjafrie menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya, menggantikan Mayjen Susilo Bambang Yudhoyono. Setahun kemudian, pada 1997, ia diangkat menjadi Panglima Kodam Jaya, menggantikan Mayjen TNI Sutiyoso yang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Setelah itu, Sjafrie pernah menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli (Korsahli) TNI pada tahun 2001, dan Kepala Pusat Penerangan (Puspen) TNI pada tahun 2002, menggantikan Marsekal Muda Graito Usodo.

Pada tahun 2005, Sjafrie diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan. Namun, pelantikannya diwarnai unjuk rasa puluhan korban pelanggaran hak asasi manusia yang mempersoalkan dugaan keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, seperti yang diberitakan Harian Kompas pada 16 April 2005.

Terlepas dari kontroversi tersebut, Sjafrie terus dipercaya dalam berbagai posisi strategis. Pada tahun 2010, ia ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pertahanan, mendampingi Purnomo Yusgiantoro yang saat itu menjabat Menhan.

Kiprah Sjafrie juga merambah ke bidang olahraga. Ia menjadi wakil ketua Indonesian Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) pada 2018. Kedekatannya dengan Prabowo semakin terbukti saat pada tahun 2019, Prabowo, yang saat itu menjabat Menhan, menunjuk Sjafrie sebagai penasihat khususnya. Kini, dengan Prabowo sebagai Presiden, Sjafrie dipercaya untuk menduduki kursi Menhan, dan baru saja menerima penganugerahan Jenderal Kehormatan Bintang 4.

(Redaksi)