IMG-LOGO
Home Daerah Wawali Samarinda Tinjau Puskesmas Baqa, Soroti Pelayanan dan Stunting
daerah | samarinda

Wawali Samarinda Tinjau Puskesmas Baqa, Soroti Pelayanan dan Stunting

oleh VNS - 23 September 2025 14:25 WITA
IMG
Foto: Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zuhri melakukan peninjauan langsung ke Puskesmas Baqa, Jalan La Madu Keleng, Kecamatan Samarinda Seberang, Selasa (23/9/2025)

POLITIKAL.ID  - Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zuhri melakukan peninjauan langsung ke Puskesmas Baqa, Jalan La Madu Keleng, Kecamatan Samarinda Seberang, Selasa (23/9/2025). Kunjungan ini bagian dari pemantauan layanan kesehatan dasar untuk ibu hamil dan balita.


Saefuddin Zuhri  mengapresiasi pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan di Puskesmas Baqa. Ia menilai keramahan petugas dan kelancaran alur pelayanan menjadi modal penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.


"Alhamdulillah semua ramah dan pelayanannya cukup memuaskan. Harapan kita pelayanan bisa lebih baik lagi, agar masyarakat semua bisa sehat," kata Saefuddin Zuhri  kepada wartawan.


Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan fasilitas kesehatan, mengingat luas bangunan Puskesmas Baqa cukup besar. Menurutnya, kesehatan masyarakat adalah fondasi utama dalam membangun bangsa.


 "Kalau masyarakat sehat dan pemikirannya cemerlang, bisa membangun Indonesia lebih maju," tambahnya.


Selain pelayanan medis, Saefuddin menyoroti pentingnya program berkelanjutan untuk menurunkan angka stunting. Ia mengapresiasi kerja keras para kader kesehatan yang mendukung program pemerintah.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, dr Ismed Kusasih, yang turut mendampingi, menyebut kunjungan ini sebagai bukti komitmen Pemkot terhadap layanan kesehatan dasar. Ia menjelaskan bahwa program GEMPAR 1000 HPK berhasil menurunkan angka stunting dari 23,4% di 2023 menjadi 20,4% di 2024.


 "Penurunan hampir 3% dan kita diapresiasi oleh provinsi. Mudah-mudahan 2025 bisa turun 

lagi di bawah 20,4%," ujar Ismed.


Pemkot Samarinda terus melibatkan berbagai pihak, termasuk DP2KB, dalam edukasi dan penyuluhan terkait stunting. Targetnya, angka stunting bisa mendekati standar nasional maksimal di 30,3%.


(Redaksi)