IMG-LOGO
Home Advertorial Komisi III DPRD Samarinda Soroti Keamanan dan IPAL dalam Revitalisasi Pasar Pagi
advertorial | DPRD Samarinda

Komisi III DPRD Samarinda Soroti Keamanan dan IPAL dalam Revitalisasi Pasar Pagi

oleh VNS - 15 Juli 2025 15:39 WITA
IMG
Kondisi terkini di Pasar Pagi Samarinda (Foto:Ist)

POLITIKAL.ID - Komisi III DPRD Kota Samarinda menyoroti secara serius aspek keselamatan dan pengelolaan lingkungan dalam pembangunan tahap kedua revitalisasi Pasar Pagi, salah satu pusat perdagangan tertua dan tersibuk di Kota Tepian. Dalam kunjungan lapangan yang dilakukan pada Senin (15/7/2025), para legislator menekankan pentingnya sistem keamanan kebakaran dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang memadai sebagai bagian tak terpisahkan dari infrastruktur modern pasar rakyat.


Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyatakan bahwa pengalaman masa lalu, seperti insiden kebakaran di pusat perbelanjaan besar Big Mall Samarinda, harus dijadikan pelajaran penting. Ia mengingatkan kontraktor untuk tidak mengabaikan sistem evakuasi yang memadai di tengah aktivitas padat pasar.

“Kami sedikit menggarisbawahi, memesan kepada kontraktor bahwa yang perlu diperhatikan adalah masalah evakuasi kebakaran. Kita tidak ingin kejadian seperti di Big Mall terulang di Pasar Pagi,” ujar Deni.

Menurutnya, jalur evakuasi harus dirancang dengan jelas dan mudah diakses, disertai perangkat pendukung seperti sistem sprinkle, hydrant, dan alarm kebakaran. Semua komponen ini dinilai sangat vital demi keselamatan ribuan pedagang dan pengunjung yang setiap harinya beraktivitas di area pasar.

Tak hanya aspek keselamatan, pengelolaan lingkungan melalui IPAL juga menjadi fokus DPRD. Deni menyoroti pentingnya pengolahan limbah, terutama dari area los basah seperti penjual ikan, daging, dan ayam, yang rawan menimbulkan pencemaran serta bau tidak sedap.

“Kami ingin Pasar Pagi ini ramah lingkungan. Jangan sampai nanti ketika kita lewat sini masih mencium bau. Kami ingin mereka betul-betul memproteksi terhadap IPAL,” tegasnya.

Pihak kontraktor, menurut Deni, telah memaparkan desain dan simulasi alur IPAL kepada Komisi III. Mulai dari proses pembuangan limbah hingga pengolahan akhir, sistem tersebut akan kembali dicek oleh DPRD saat proses commissioning berlangsung, untuk memastikan berfungsi sesuai standar dan tidak melanggar ketentuan hukum lingkungan hidup.

Selain memberi catatan teknis, Komisi III juga menyampaikan apresiasi terhadap progres fisik proyek tahap kedua yang dikerjakan dengan nilai anggaran sekitar Rp148 miliar. Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, proyek revitalisasi sudah mencapai 64 persen dan ditargetkan rampung pada Oktober 2025.

“Alhamdulillah, kita lihat progresnya sudah bagus. Kelengkapan seperti lift, eskalator, dan aksesoris lainnya sudah datang, tinggal instalasi saja,” jelas Deni.

DPRD mendorong agar proyek dapat diselesaikan tepat waktu, sehingga pedagang bisa mulai menempati los baru menjelang bulan Ramadan atau perayaan Idulfitri tahun depan. Tak kalah penting, Deni juga menekankan soal transparansi pembagian los setelah serah terima bangunan dari Dinas PUPR ke Dinas Perdagangan.

“Kita bangga, revitalisasi pasar yang dulunya kumuh kini menjadi lebih modern dan higienis. Harapan kami, pasar ini bisa menjadi ikon Kota Samarinda yang dijaga dan dirawat bersama oleh seluruh warga,” pungkasnya.

Dengan sistem keamanan dan sanitasi yang memadai, Pasar Pagi bukan hanya bertransformasi secara fisik, tapi juga secara fungsional dan simbolik menjadi pusat perdagangan rakyat yang bersih, aman, dan ramah lingkungan, sesuai harapan masyarakat dan wakil rakyat di DPRD Samarinda.

(ADV)