POLITIKAL.ID - Wali Kota Samarinda Andi Harun menekankan pentingnya peran warga sebagai ujung tombak dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Andi Harun menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam menyelesaikan persoalan lingkungan yang makin kompleks.
Hal ini disampaikan Andi Harun di apel bersama dan aksi pungut sampah di kawasan GOR Segiri Samarinda dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
“Perubahan tidak akan terjadi hanya lewat regulasi kita butuh kesadaran kolektif aksi nyata dari masyarakat, dimulai dari rumah masing-masing,” tegas Andi Harun.
Mengangkat tema global “Ending Plastic Pollution” dari United Nations Environment Programme (UNEP), Andi Harun menjelaskan ancaman polusi plastik bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Data tahun 2024 mencatat, Samarinda menghasilkan 225 ribu ton sampah per tahun dengan hampir 13 persen diantaranya berupa sampah plastik.
“Bayangkan setiap hari kita menghasilkan hampir 80 ton sampah plastik jika tak diubah ini bom waktu bagi lingkungan,” ujar Andi Harun.
Pemkot Samarinda sejauh ini telah melakukan berbagai upaya mulai dari regulasi pembatasan kantong plastik program diet plastik di instansi pemerintahan hingga inovasi daur ulang limbah menjadi produk bernilai ekonomis.
“Kita butuh perubahan pola pikir dari yang dulunya membuang menjadi memilah. Dari yang memakai plastik sekali pakai menjadi membawa tas belanja sendiri,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi sejak dini dan membangun budaya sadar lingkungan di keluarga serta sekolah.
Dalam jangka panjang, Pemkot menyiapkan pembangunan insinerator dan penguatan kerja sama dengan sektor swasta untuk pengolahan limbah yang lebih efisien.
Momentum Hari Lingkungan Hidup ini diharapkan menjadi titik balik Pemerintah Kota Samarinda berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas sektor demi menciptakan kota yang bersih dan lestari.
“Menjaga lingkungan bukan tugas segelintir orang ini pekerjaan bersama jika kita semua bergerak masa depan bumi bisa kita selamatkan mulai hari ini,” pungkasnya.
(*)