IMG-LOGO
Home Nasional Demokrat Luruskan Isu SBY Tak Salami Kapolri: Mungkin Terlewat, Bukan Sikap Sengaja
nasional | umum

Demokrat Luruskan Isu SBY Tak Salami Kapolri: Mungkin Terlewat, Bukan Sikap Sengaja

oleh VNS - 08 Oktober 2025 06:19 WITA
IMG
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono tampak tidak menyalami Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam perayaan HUT ke-80 TNI di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025). Foto:Ist

POLITIKAL.ID - Partai Demokrat akhirnya angkat bicara terkait viralnya video yang memperlihatkan Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampak tidak menyalami Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam perayaan HUT ke-80 TNI di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025).


Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Syahrial Nasution menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak dilakukan dengan sengaja. Ia meminta publik tidak menafsirkan momen itu secara berlebihan karena situasi di panggung saat acara berlangsung memang cukup ramai dan cepat.

“Enggak, lah. Masa disengaja,” kata Syahrial kepada awak media, Selasa (7/10).

“Itu, kan, situasional saja,” tambahnya.

Syahrial menjelaskan bahwa dalam suasana formal seperti peringatan HUT TNI, bisa saja terjadi momen terlewat karena kondisi panggung yang padat dan banyaknya tamu kehormatan yang hadir. Ia juga menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan budaya yang berlaku dalam lingkungan militer maupun kepolisian.

Menurutnya, dalam adat ketimuran, terutama di kalangan TNI-Polri, pihak yang lebih muda atau junior biasanya lebih dulu memberi salam kepada senior. Karena itu, ia menilai sangat mungkin kedua tokoh tersebut sama-sama tidak bermaksud mengabaikan satu sama lain.

“Kalangan militer atau polisi junior lebih dulu menyapa senior, karena dalam suasana ramai, kan, biasanya bisa ada yang terlewatkan,” ujar Syahrial.

“Mungkin Kapolri juga enggak sengaja tidak memberi hormat lebih dahulu kepada Pak SBY,” imbuhnya.

Syahrial, yang juga merupakan mantan wartawan, menilai bahwa SBY sebagai mantan Presiden sekaligus tokoh militer senior tidak akan mungkin bersikap tidak sopan kepada pejabat tinggi negara. Ia menegaskan, publik sebaiknya tidak menarik kesimpulan yang berlebihan dari potongan video yang beredar di media sosial.

Dalam cuplikan video yang beredar luas, tampak SBY naik ke panggung kehormatan bersama Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri puncak perayaan HUT ke-80 TNI.

SBY datang dari sisi kiri panggung dan menyalami Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, kemudian Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal M. Tonny Harjono.

Namun, dalam rekaman tersebut, SBY terlihat melewati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berdiri di sebelah Tonny, dan langsung menyalami Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita.

Momen itulah yang kemudian menjadi sorotan publik dan memunculkan berbagai spekulasi di media sosial.

(Redaksi)