IMG-LOGO
Home Internasional Turki Tahan Dua Warga yang Diduga Bocorkan Data Rahasia ke Mossad
internasional | umum

Turki Tahan Dua Warga yang Diduga Bocorkan Data Rahasia ke Mossad

oleh VNS - 07 Oktober 2025 13:03 WITA
IMG
Pihak berwenang Turki mengumumkan penangkapan dua warga negaranya yang diduga bekerja sebagai agen intelijen Israel, Mossad. Foto:Ist

POLITIKAL.ID - Otoritas Turki kembali mengguncang dunia intelijen internasional setelah menangkap dua warga negaranya yang diduga menjadi agen mata-mata bagi badan intelijen Israel, Mossad. Penangkapan tersebut merupakan hasil operasi gabungan antara Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT), Kejaksaan Istanbul, dan Kepolisian Istanbul.


Kedua tersangka yang diamankan pada Selasa (7/10/2025) diidentifikasi sebagai Serkan Cicek, seorang detektif swasta, dan Tugrulahan Dip, seorang pengacara. Keduanya dituduh melakukan kegiatan spionase dan menjual informasi rahasia kepada Mossad demi keuntungan finansial.

Menurut laporan Anadolu Agency, Serkan Cicek yang juga dikenal dengan nama samaran Muhammet Fatih Kelas menjalankan kantor detektif swasta sebagai kedok untuk aktivitas pengintaian. Ia diduga memantau pergerakan seorang aktivis Palestina yang bermukim di Istanbul atas instruksi langsung dari agen Mossad.

Sebagai imbalan atas jasanya, Cicek disebut menerima pembayaran sekitar US$4.000 (setara Rp66 juta) dalam bentuk mata uang kripto, guna menyamarkan jejak transaksi.

Sementara itu, Tugrulahan Dip, yang berprofesi sebagai pengacara, diduga turut terlibat dengan menyediakan data pribadi dari catatan publik kepada pihak ketiga yang berhubungan dengan Mossad. Ia juga disebut mendukung kegiatan mata-mata lain yang dilakukan Cicek, dengan motivasi keuntungan ekonomi.

Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, kedua tersangka resmi ditahan atas dakwaan memperoleh informasi rahasia negara untuk tujuan spionase politik atau militer.

Dalam proses penyelidikan, pihak berwenang juga mengungkap bahwa Cicek sebelumnya pernah bekerja sama dengan Musa Kus, seorang individu yang telah dijatuhi hukuman 19 tahun penjara karena terbukti menjadi agen Mossad di Turki.

Penangkapan ini menambah panjang daftar kasus spionase yang melibatkan jaringan intelijen asing di wilayah Turki. MIT menyatakan bahwa operasi pengungkapan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah Turki untuk melindungi keamanan nasional dari ancaman infiltrasi asing.

Turki dalam beberapa tahun terakhir memang gencar menindak aktivitas mata-mata yang diduga dilakukan oleh agen Israel, terutama terkait isu Palestina dan aktivitas politik di Timur Tengah.

Pihak berwenang menegaskan penyelidikan masih akan terus berlanjut untuk menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam jaringan tersebut. 

Sementara itu, baik pemerintah Israel maupun Mossad belum memberikan pernyataan resmi atas kasus yang semakin mempertegang hubungan diplomatik antara Ankara dan Tel Aviv tersebut.

(Redaksi)