POLITIKAL.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus melakukan pembenahan dalam sistem pengelolaan sampah demi menciptakan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Salah satu langkah strategis yang tengah dijalankan adalah transisi dari metode open dumping (pembuangan terbuka) ke sistem sanitary landfill yang lebih aman bagi lingkungan.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Andriansyah, menyatakan dukungannya terhadap langkah bertahap yang ditempuh Pemkot. Menurutnya, proses perbaikan sistem pengelolaan sampah memang tidak bisa dilakukan secara instan, melainkan memerlukan tahapan, kesiapan teknis, serta dukungan anggaran.
“Wali Kota sudah menegaskan bahwa peralihan sistem akan dilakukan secara bertahap. Ini membutuhkan proses dan kesiapan dari berbagai sisi, baik teknis maupun pembiayaan,” ungkap Andriansyah, Selasa (16/7).
Saat ini, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan menjadi fokus peralihan ke metode yang lebih ramah lingkungan. Pemerintah berencana meninggalkan sistem pembuangan terbuka yang selama ini masih digunakan.
Selain itu, Pemkot Samarinda juga menyiapkan pembangunan insinerator di sejumlah kecamatan. Teknologi ini diyakini dapat mengurangi volume sampah secara signifikan dan meningkatkan efisiensi pengelolaan di tingkat lokal.
“Pembangunan insinerator bisa menjadi solusi jangka menengah dan panjang. Kami di DPRD mendukung agar rencana ini berjalan sesuai tahapan,” tambah politisi Partai Demokrat tersebut.
Andriansyah menegaskan, DPRD akan terus mengawal kebijakan pengelolaan sampah yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan peningkatan pelayanan publik. Ia juga berharap seluruh pihak, termasuk masyarakat, ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan kota.
“Dukungan dari masyarakat sangat penting. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan Samarinda yang lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk ditinggali,” pungkasnya.
(ADV)
