POLITIKAL.ID - Pelaksanaan berbagai event di Kota Tepian dinilai mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Namun, DPRD Samarinda menilai promosi event yang digelar di kota ini masih belum maksimal, khususnya dalam hal menghadirkan unsur budaya lokal sebagai daya tarik.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Viktor Yuan, menyoroti pentingnya integrasi budaya lokal dalam setiap tahapan penyelenggaraan event, termasuk sejak proses promosi. Menurutnya, keunggulan Samarinda yang memiliki banyak event belum dimanfaatkan secara optimal untuk menarik kunjungan wisatawan.
“Ya, keunggulan Kota Samarinda ini adalah event. Banyak event-event yang diselenggarakan, namun kekurangannya adalah promosi,” ujar Viktor, Selasa (16/7).
Ia menekankan perlunya strategi promosi yang lebih luas dengan melibatkan pihak-pihak strategis, seperti hotel, restoran, dan pelaku usaha. Salah satu gagasan yang disampaikan adalah penyusunan kalender khusus berisi jadwal event, budaya, dan wisata yang dapat dipajang di ruang publik.
“Sehingga perlu disiapkan misalnya di hotel, di kantor, di tempat-tempat umum itu untuk promosi. Promosi kalender budayanya, kalender wisatanya, kalender event-eventnya yang bisa mengundang orang untuk datang berkunjung,” jelasnya.
Viktor mencontohkan sejumlah kota wisata, seperti Yogyakarta, yang sukses memanfaatkan kalender budaya sebagai sarana informasi kepada masyarakat dan wisatawan. Menurutnya, akses informasi pariwisata di Samarinda masih terbatas dan perlu diperluas.
“Katakanlah di Jogja sana, kita melihat bagaimana mereka mempromosikan kalender budaya, kalender wisata, tempat wisata dan sebagainya. Samarinda belum itu, mungkin ada, tapi hanya di kantor wali kota. Ini kan jarang orang ke sana,” tegasnya.
Lebih jauh, ia mendorong pemerintah kota untuk berani mengadopsi sistem promosi dan pengelolaan pariwisata dari kota-kota lain yang sudah maju. Bahkan, ia mengusulkan agar pemasangan informasi event dan wisata menjadi kewajiban di berbagai titik strategis.
“Ini sebagai masukan juga ke kami di Pansus II. Ke depan, mungkin bisa kita wajibkan saja di tempat-tempat umum, seperti di kafe. Itu penting,” pungkas Viktor.
(ADV)