IMG-LOGO
Home Advertorial Peresmian Gedung BPK Wilayah XIV, DPRD Kaltim Pinta Budaya Lokal Harus Diperkuat Di Tengah Gempuran Modernisasi
advertorial | umum

Peresmian Gedung BPK Wilayah XIV, DPRD Kaltim Pinta Budaya Lokal Harus Diperkuat Di Tengah Gempuran Modernisasi

oleh VNS - 05 Juni 2025 15:41 WITA
IMG
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fadly Imawan saat menghadiri acara peresmian Gedung BPK Wilayah XIV/Humas DPRD Kaltim

POLITIKAL.ID - Di balik megahnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) mengingatkan agar budaya lokal tidak dilupakan. Peresmian Gedung Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV di Samarinda menjadi momentum untuk menegaskan komitmen pelestarian budaya di daerah.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fadly Imawan, menyebut bahwa pembangunan pusat pemerintahan baru di Kalimantan seharusnya tidak hanya identik dengan infrastruktur, tapi juga mewakili keanekaragaman budaya Indonesia, termasuk dari Kalimantan Timur.

“Budaya bukan pelengkap. Ia harus menjadi bagian utama dalam narasi besar pembangunan nasional, terutama saat kita bicara soal IKN,” ujar Fadly dalam kesempatan tersebut.

Ia menyambut baik kehadiran Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, yang hadir dalam agenda peresmian dan dialog budaya di Samarinda. Menurutnya, kunjungan itu menandakan perhatian pusat terhadap posisi strategis Kaltim sebagai wilayah dengan kekayaan budaya yang luar biasa.

Fadly menekankan, pelestarian budaya tidak bisa ditangani oleh pemerintah semata. Perlu sinergi antara masyarakat adat, komunitas seni, akademisi, serta generasi muda agar budaya tetap hidup dan berkembang.

“Era digital bisa menjadi jembatan atau justru jurang. Kita harus pastikan generasi muda menjadikan teknologi sebagai sarana untuk melestarikan, bukan melupakan budaya,” tegasnya.

Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV, lanjut Fadly, diharapkan menjadi pusat dokumentasi dan edukasi kebudayaan, sekaligus penggerak ekonomi kreatif berbasis lokal. Ia mengingatkan bahwa kekayaan budaya Kaltim, mulai dari ragam bahasa, musik, tari, hingga adat istiadat, adalah aset penting yang perlu dipromosikan secara berkelanjutan.

“Jangan sampai anak cucu kita nanti mengenal budayanya dari museum negara lain. Sekaranglah saatnya kita arsipkan dan angkat budaya kita ke panggung nasional bahkan internasional,” pungkasnya.

Melalui BPK dan dukungan semua pihak, DPRD Kaltim optimistis identitas budaya lokal akan tetap kokoh berdiri, seiring kokohnya gedung-gedung pemerintahan yang kini mulai tumbuh di jantung Kalimantan.

(Adv)