 pembangunan Rumah Sakit Bhayangkara.jpeg)
POLITIKAL.ID – Wali Kota Samarinda Andi Harun menghadiri peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat IV di Kota Samarinda Selasa (22/7/2025).
Andi Harun menyebut, pembangunan rumah sakit ini bagian dari upaya menghadirkan fasilitas kesehatan terpadu berbasis one stop service.
“Dengan fasilitas memadai dan SDM yang handal, rumah sakit ini diharapkan menjadi pusat rujukan bagi masyarakat Samarinda dan Kaltim,” ujar Andi Harun.
Proyek ini ditargetkan rampung akhir 2025 dan siap beroperasi awal 2026. Selain RS Bhayangkara, Polda juga berencana membangun rumah susun tenaga medis untuk mendukung layanan kesehatan yang berkelanjutan dan profesional.
Dari sisi fasilitas, rumah sakit ini akan memiliki dua ruang operasi, ruang IGD, tujuh poliklinik rawat jalan, ruang kebidanan dan bersalin, ruang medical check-up, ruang hemodialisa, radiologi, laboratorium, dan ruang kedokteran kepolisian. Selain itu, akan tersedia pula ruang tahanan dengan lima tempat tidur untuk mendukung kebutuhan pengamanan medis khusus.
Adapun kapasitas tempat tidur terbagi menjadi beberapa kategori, yakni 2 tempat tidur VVIP, 8 tempat tidur VIP, 12 tempat tidur kelas 1, 16 kelas 2, 44 tempat tidur standar, dan 8 tempat tidur ruang intensif. Untuk mendukung kenyamanan, rumah sakit ini juga akan memiliki kafe di rooftop yang dapat digunakan pengunjung maupun tenaga medis sebagai tempat bersantai.
Sementara itu Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro menegaskan bahwa rumah sakit ini tidak hanya untuk kepentingan internal Polri, melainkan juga untuk masyarakat luas.
“Hari ini adalah momentum penting. Rumah Sakit Bhayangkara ini kami rancang untuk melayani anggota Polri dan juga masyarakat umum. Karena kami percaya, pelayanan kesehatan yang baik adalah hak setiap warga,” ungkapnya.
Pembangunan tahap pertama mencakup 91 tempat tidur, dua ruang operasi, IGD, tujuh poliklinik rawat jalan, ruang kebidanan dan bersalin, medical check-up, hemodialisa, radiologi, hingga ruang kedokteran kepolisian. Bahkan, fasilitas kafe di rooftop turut disiapkan untuk kenyamanan pengunjung dan tenaga medis.
Menariknya, rumah sakit ini juga akan melayani pasien pengguna BPJS, sehingga layanan kesehatan bisa diakses secara luas.
“Rumah sakit ini akan terbuka untuk semua sistem layanan kesehatan yang berlaku di rumah sakit pemerintah juga diterapkan di sini,” pungkasnya.
(tim redaksi)
