POLITIKAL.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur (DPRD Kaltim) kembali menegaskan pentingnya percepatan pemanfaatan Jembatan Tol Balikpapan–Penajam Paser Utara, sebagai bagian dari strategi pemerataan pembangunan menjelang perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN). Anggota DPRD Kaltim, Baharuddin Muin, dalam keterangannya, menyampaikan keprihatinan atas lambannya pengoperasian infrastruktur yang disebut sebagai proyek strategis nasional tersebut. “Harapan saya sebagai orang Penajam, jembatan ini tidak hanya selesai dibangun secara fisik, tapi benar-benar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Karena saat ini, jalur laut masih jadi satu-satunya akses, dan itu tidak efisien,” kata Baharuddin, yang merupakan legislator dari Partai Gerindra. Jembatan sepanjang hampir 8 kilometer yang membentang di atas Teluk Balikpapan tersebut, dengan lebar 33 meter dan tinggi bebas 65 meter dari permukaan laut, telah menjadi harapan masyarakat untuk mendorong mobilitas ekonomi dan sosial yang lebih cepat. Menurut Baharuddin, terlalu banyak pembangunan infrastruktur yang akhirnya hanya menjadi simbol, tanpa kejelasan fungsi dan dampaknya bagi masyarakat. “Jangan sampai jembatan ini hanya jadi monumen tanpa makna. Padahal, ini bisa menjadi sarana vital untuk distribusi logistik, jasa, dan tenaga kerja dari dan ke wilayah IKN,” tegasnya. Ia juga menekankan bahwa proyek-proyek pendukung IKN, termasuk jembatan ini, harus sinkron dengan agenda realisasi pemindahan pusat pemerintahan. “Kalau tidak segera difungsikan, maka konektivitas yang seharusnya menjadi keunggulan IKN bisa terhambat,” pungkasnya. (Adv)