IMG-LOGO
Home Advertorial Kebakaran Hotel Atlet Samarinda, DPRD Kaltim Soroti Lemahnya Perawatan Gedung Pemerintah
advertorial | umum

Kebakaran Hotel Atlet Samarinda, DPRD Kaltim Soroti Lemahnya Perawatan Gedung Pemerintah

oleh VNS - 19 Juni 2025 06:38 WITA
IMG
Hotel Atlet Samarinda terbakar pada Selasa (18/6/2025) malam. (Istimewa)

POLITIKAL.ID - Insiden kebakaran yang melanda ruang sab kabel di Hotel Atlet Samarinda memantik perhatian serius dari DPRD Kalimantan Timur ( DPRD Kaltim). Peristiwa itu dianggap bukan sekadar musibah teknis semata, melainkan alarm keras atas lemahnya sistem pengamanan dan perawatan gedung-gedung milik pemerintah provinsi.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, yang turun langsung ke lokasi kejadian menyebut insiden ini sebagai bukti kelalaian dalam sistem audit dan pemeliharaan infrastruktur publik. Ia menilai bahwa aset sebesar Hotel Atlet yang dirancang untuk menunjang event nasional dan olahraga semestinya dilengkapi dengan sistem deteksi dan pencegahan kebakaran yang memadai.

"Kalau gedung ini diproyeksikan sebagai venue strategis, maka sistem keamanannya tak boleh seadanya. Kebakaran ini menunjukkan titik lemah dalam pemeliharaan," tegas Sapto, Rabu (18/6/2025).

Ia menekankan pentingnya membentuk jadwal rutin pemeriksaan teknis dan sistem kelistrikan untuk seluruh gedung pemerintah. Menurutnya, perawatan gedung tidak bisa terus-menerus dikesampingkan atas nama efisiensi anggaran.

“Pemeliharaan tidak bisa menunggu rusak dulu. Harus ada skema audit teknis berkala, minimal tiga bulan sekali, agar kondisi bangunan dan instalasi tetap aman digunakan,” paparnya.

Sapto juga mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mengalokasikan anggaran khusus untuk perawatan fasilitas publik strategis. Ia menyebut, tidak cukup hanya membangun dengan anggaran besar tanpa memastikan fungsionalitas dan keamanannya terjaga.

“Salah satu kelemahan kita selama ini: semangat membangun tinggi, tapi menjaga dan merawatnya lemah,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk menunggu hasil investigasi resmi dari pihak terkait sebelum berspekulasi terkait penyebab kebakaran.

Hingga kini, proses penyelidikan masih berjalan, sementara pihak hotel dan instansi teknis tengah menghitung potensi kerugian serta dampak dari gangguan operasional.

Sapto berharap insiden ini menjadi titik evaluasi besar-besaran bagi seluruh pengelola aset pemerintah. Ia mendorong agar standar keamanan dan kelayakan operasional tidak hanya terpenuhi saat peresmian, tapi dijaga konsistensinya dalam jangka panjang.

“Gedung publik (hotel atlet) bukan simbol semata. Ia harus aman, fungsional, dan siap pakai setiap saat, apalagi untuk agenda nasional,” tutupnya.

(Adv)